Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/07/2023, 15:42 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Cara menghitung berat badan ideal bisa menggunakan beberapa instrumen pengukuran, seperti perbandingan berat dan tinggi badan, massa otot, sampai komposisi lemak. 

Untuk diketahui, ada beberapa faktor yang memengaruhi berat badan ideal seseorang. Dilansir dari Verywell Fit, bobot tubuh seseorang dipengaruhi 

  • Massa otot
  • Proporsi atau bentuk tubuh
  • Distribusi lemak di tubuh
  • Usia
  • Tinggi badan
  • Jenis kelamin

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Anak-anak dan Dewasa

Perlu diingat, berat badan berlebih bukan hanya terkait penampilan. Tapi, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor kesehatan.

Berat badan di atas normal bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, sampai penyakit jantung dan pembuluh darah.

Nah, salah satu manajemen untuk mengendalikan berat badan adalah mengecek berat badan ideal atau tidak. Dengan begitu, setiap orang bisa menentukan strategi untuk mengendalikan bobot tubuhnya. Kenali beberapa caranya. 

Baca juga: 8 Cara Sehat Menaikkan Berat Badan yang Perlu Diperhatikan

Cara menghitung berat badan ideal

Ada beberapa cara menghitung berat badan ideal, yakni dengan indeks massa tubuh, 

  • Menghitung indeks massa tubuh

Cara mengukur berat badan ideal yang paling sederhana adalah memanfaatkan indeks massa tubuh (IMT).

Melansir HealthHub, indeks massa tubuh dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Semakin tinggi IMT seseorang, artinya jumlah lemak tak sehat di tubuh juga semakin banyak.

Cara menghitung indeks massa tubuh adalah berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter (tinggi badan dalam satuan meter dikalikan tinggi badan dalam satuan meter).

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Rumus Indeks Massa Tubuh

Misalkan orang dengan berat badan 52 kilogram dan tinggi badan 1,58 meter, besarnya IMT adalah 52 dibagi 2,49 hasilnya 20,88. Berat badan ini tergolong ideal. 

    • IMT kurang dari 18,5 artinya seseorang kekurangan berat badan
    • IMT 18,5 sampai 22,9 artinya berat badan ideal dan masih sehat
    • IMT 23 sampai 27,4 artinya berat badan berlebih dan perlu waspada
    • IMT lebih dari 27,4 artinya obesitas

Kendati bisa menghitung berat badan ideal dengan mudah, tapi cara menghitung berat badan ideal dengan patokan indeks massa tubuh memiliki kelemahan.

Dilansir dari Medical News Today, IMT belum mempertimbangkan lingkar pinggang, proporsi atau distribusi lemak, dan massa otot.

Atlet yang sangat bugar misalnya, mereka bisa memiliki IMT tinggi karena massa ototnya lebih banyak. Padahal, mereka tidak berlebihan berat badan.

Untuk itu, patokan takaran IMT untuk mengukur berat badan ideal tidak berlaku untuk olahragawan, ibu hamil, anak di bawah 18 tahun, dan kalangan lansia.

Baca juga: 5 Obat Penambah Berat Badan dan Efek Sampingnya

  • Menghitung rasio pinggang-pinggul

Pengukuran rasio pinggang-pinggul dapat membandingkan ukuran pinggang dan pinggul seseorang.

Sejumlah penelitian menunjukkan, orang yang memiliki banyak lemak di bagian tubuh bagian tengah atau perut buncit, lebih berisiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Sebelum menakar rasio pinggang-pinggul, ukur dulu lingkar pinggang pada bagian paling kecil, biasanya tepat di atas pusar.

Setelah itu, ukur juga bagian terlebar dari pinggul. Keduanya dalam satuan inci.

Cara menentukan rasio pinggang-pinggul adalah membagi ukuran lingkar pinggang dengan ukuran lingkar pinggul.

Sebagai ilustrasi, jika ukuran pinggang 28 inci dan pinggul 36 inchi, maka rasio pinggang-pinggul adalah 28 dibagi 36 dan hasilnya 0,77.

Menurut penelitian, skor rasio pinggang-pinggul memengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Bagi pria:

    • Skor di bawah 0,9 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah
    • Skor 0,9 sampai 0,99 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular sedang
    • Skor di atas 1,0 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular tinggi

Bagi wanita:

    • Skor di bawah 0,8 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah
    • Skor 0,8 sampai 0,89 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular sedang
    • Skor di atas 0,9 artinya memiliki risiko penyakit kardiovaskular tinggi

Hal yang perlu diingat, cara mengukur berat badan ideal dengan rasio pinggang-pinggul ini belum mempertimbangkan faktor distribusi lemak.

Baca juga: 10 Makanan Rendah Kalori untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

  • Menghitung rasio pinggang-tinggi badan

Cara menghitung berat badan ideal yang dapat menakar risiko penyakit jantung, diabetes, sampai kematian mendadak yang lebih efektif daripada indeks massa tubuh adalah memanfaatkan rasio pinggang-tinggi badan.

Untuk menghitung rasio pinggang-tinggi badan, bagi antara ukuran pinggang dengan tinggi badan. Jika hasilnya kurang dari 0,5; seseorang dikatakan memiliki berat badan ideal.

Wanita dengan tinggi 163 centimeter, ukuran pinggang idealnya kurang dari 81 centimeter. Pria dengan tinggi 183 centimeter, ukuran pinggang idealnya kurang dari 91 centimeter.

Menurut studi pada 2014, cara mengukur berat badan badan ideal dengan rasio pinggang-tinggi badan lebih akurat dalam memprediksi faktor risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, sampai tekanan darah tinggi.

Ahli menyebut, setiap orang perlu menjaga lingkar pinggang tetap ideal karena lemak yang terkumpul di bagian tengah tubuh tersebut berbahaya bagi jantung, ginjal, sampai hati.

Baca juga: Kenali Berat Badan Turun Drastis yang Jadi Gejala Kanker

  • Persentase lemak tubuh

Cara menghitung berat badan ideal juga perlu mempertimbangkan persentase lemak tubuh. Persentase lemak tubuh adalah berat lemak dibagi berat badan total.

Total lemak yang dihitung ini termasuk lemak esensial dan lemak cadangan. Anda bisa mengukur lemak tubuh ke dokter atau pusat kebugaran terpercaya.

Tenaga kesehatan atau ahli akan mengukur jaringan lemak di paha, perut, dada, sampai lengan atas.

Rekomendasi persentase lemak tubuh ideal menurut American Council on Exercise berdasarkan aktivitas dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

    • Atlet pria: 6-13 persen
    • Atlet wanita: 14-20 persen
    • Non-atlet pria sehat: 14-17 persen
    • Non-atlet wanita sehat: 21-24 persen
    • Toleransi untuk pria: 18-25 persen
    • Toleransi wanita: 25-31 persen
    • Pria kegemukan: 26-37 persen
    • Wanita kegemukan 32-41 persen
    • Pria obesitas: lebih dari 38 persen
    • Wanita obesitas: lebih dari 42 persen

Semakin tinggi proporsi lemak tubuh, seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Setelah mengetahui beberapa cara menghitung berat badan ideal di atas, coba cek atau ukur apakah bobot tubuh Anda normal atau tidak. Dengan begitu, risiko berbagai penyakit terkait berat badan bisa diminimalkan. 

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan secara Alami dan Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau