Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2021, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Garam merupakan bahan makanan yang terdiri dari sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorida.

Bahan makanan ini biasa digunakan untuk menambah rasa pada makanan atau mengawetkannya.

Natrium adalah mineral penting untuk fungsi otot dan saraf yang optimal.

Baca juga: Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi

Bersama dengan klorida, natrium juga dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan air dan mineral yang tepat.

Namun, terlepas dari fungsinya yang esensial, mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menimbulkan efek yang tidak menyenangkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa efek buruk atau bahaya konsumsi garam berlebihan yang dapat terjadi:

1. Bengkak di tubuh

Makan terlalu banyak garam sekaligus, baik dalam sekali makan atau lebih dari sehari, dapat memiliki beberapa konsekuensi jangka pendek.

Pertama, Anda mungkin merasa lebih kembung atau bengkak dari biasanya.

Melansir Health Line, kondisi ini bisa terjadi karena ginjal Anda ingin mempertahankan rasio natrium-air tertentu dalam tubuh .

Untuk melakukannya, ginjal menahan air ekstra untuk mengimbangi natrium ekstra yang Anda makan.

Baca juga: Berapa Batas Konsumsi Garam per Hari untuk Cegah Hipertensi?

Peningkatan retensi air ini dapat menyebabkan pembengkakan, terutama di tangan dan kaki, dan dapat menyebabkan berat badan Anda lebih dari biasanya.

Kondisi ini tak boleh terus dibiarkan kerena bisa memberatkan dan menurunkan fungsi ginjal.

2. Peningkatan tekanan darah sementara

Makanan kaya garam juga dapat menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah dan arteri Anda.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara.

Meskipun demikian, tidak semua orang mengalami efek ini.

Misalnya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada 2019 maupun jurnal Nypertension pada 2016 sama-sama menunjukkan, bahwa orang yang resisten terhadap garam mungkin tidak mengalami peningkatan tekanan darah setelah makan kaya garam.

Kepekaan seseorang terhadap garam diperkirakan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika dan hormon.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi

Penuaan dan obesitas juga dapat memperkuat efek peningkatan tekanan darah dari diet tinggi garam.

Variabel ini mungkin menjelaskan mengapa diet tinggi garam tidak secara otomatis dapat meningkatkan tekanan darah bagi semua orang.

3. Haus yang intens

Makan makanan asin juga bisa menyebabkan mulut Anda kering atau merasa sangat haus.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau