Saraf vestibular mirip dengan labirin, tetapi tidak memengaruhi pendengaran seseorang.
Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang mungkin menyertai penglihatan kabur, mual parah, atau perasaan tidak seimbang.
3. Kolesteatoma
Pertumbuhan kulit non-kanker ini berkembang di telinga tengah, biasanya karena infeksi berulang.
Saat tumbuh di belakang gendang telinga, hal itu dapat merusak struktur tulang telinga tengah, menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing berputar.
4. Penyakit Ménière
Penyakit Meniere dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam, yang bisa memicu serangan vertigo dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.
Kondisi medis ini cenderung lebih umum terjadi pada orang-orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun.
Penyebab penyakit meniere pastinya tidak jelas, tetapi mungkin berasal dari penyempitan pembuluh darah, infeksi virus, atau reaksi autoimun.
Baca juga: Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
5. Vertigo posisi paroksismal jinak atau BPPV
Telinga bagian dalam mengandung struktur yang disebut organ otolith, yang mengandung cairan dan partikel kristal kalsium karbonat.
Pada BPPV, kristal-kristal ini terlepas dan jatuh ke kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Di sana, setiap kristal yang jatuh menyentuh sel-sel rambut sensorik di dalam kupula kanalis semisikularis selama gerakan.
Akibatnya, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang, dan pusing berputar-putar terjadi.
Penderita BPPV biasanya mengalami periode vertigo yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lainnya juga dapat terjadi.
Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Kalsium yang Perlu Diwaspadai
6. Faktor lain