KOMPAS.com - Vertigo adalah sensasi pusing seolah-olah ruangan atau lingkungan sekitar berputar-putar atau penderita merasa bergerak padahal berdiri diam.
Banyak orang menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan rasa takut akan ketinggian, tetapi itu tidak benar.
Vertigo dapat terjadi ketika seseorang melihat ke bawah dari ketinggian, namun biasanya mengacu pada pusing yang terjadi karena masalah pada telinga bagian dalam atau otak.
Baca juga: 4 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya
Melansir WebMD, vertigo adalah suatu gejala, bukan penyakit.
Meski merupakan gejala, vertigo dapat menyebabkan atau terjadi bersamaan dengan gejala lain.
Ini mungkin termasuk:
Gejala vertigo ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih, serta dapat datang dan pergi.
Baca juga: 19 Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami
Berbagai kondisi dapat menyebabkan vertigo, yang biasanya melibatkan ketidakseimbangan di telinga bagian dalam atau masalah dengan sistem saraf pusat (SSP).
Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab vertigo:
1. Labirinitis
Gangguan ini bisa terjadi bila infeksi menyebabkan radang labirin telinga bagian dalam. Di dalam area ini ada saraf vestibulocochlear.
Saraf ini berfungsi mengirimkan informasi ke otak tentang gerakan kepala, posisi, dan suara.
Selain pusing berputar dengan vertigo, pengidap labirinitis mungkin mengalami sejumlah kondisi berikut:
Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
2. Neuritis vestibular
Infeksi dapat menyebabkan neuritis vestibular, yakni peradangan saraf vestibular.
Saraf vestibular mirip dengan labirin, tetapi tidak memengaruhi pendengaran seseorang.
Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang mungkin menyertai penglihatan kabur, mual parah, atau perasaan tidak seimbang.
3. Kolesteatoma
Pertumbuhan kulit non-kanker ini berkembang di telinga tengah, biasanya karena infeksi berulang.
Saat tumbuh di belakang gendang telinga, hal itu dapat merusak struktur tulang telinga tengah, menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing berputar.
4. Penyakit Ménière
Penyakit Meniere dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam, yang bisa memicu serangan vertigo dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.
Kondisi medis ini cenderung lebih umum terjadi pada orang-orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun.
Penyebab penyakit meniere pastinya tidak jelas, tetapi mungkin berasal dari penyempitan pembuluh darah, infeksi virus, atau reaksi autoimun.
Baca juga: Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
5. Vertigo posisi paroksismal jinak atau BPPV
Telinga bagian dalam mengandung struktur yang disebut organ otolith, yang mengandung cairan dan partikel kristal kalsium karbonat.
Pada BPPV, kristal-kristal ini terlepas dan jatuh ke kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Di sana, setiap kristal yang jatuh menyentuh sel-sel rambut sensorik di dalam kupula kanalis semisikularis selama gerakan.
Akibatnya, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang, dan pusing berputar-putar terjadi.
Penderita BPPV biasanya mengalami periode vertigo yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lainnya juga dapat terjadi.
Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Kalsium yang Perlu Diwaspadai
6. Faktor lain
Vertigo juga dapat terjadi dengan:
Istirahat di tempat tidur yang lama dan penggunaan beberapa obat juga dapat menyebabkan vertigo.
Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Saat Anda mengalami serangan vertigo, sebaiknya lakukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar Anda tetap aman dan juga mengurangi kemungkinan efek samping atau komplikasi yang lebih besar.
Merangkum Health Line, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan jika mengalami vertigo:
1. Dapatkan diagnosis
Jika Anda belum terdiagnosis, temui dokter setelah Anda mengalami gejala vertigo untuk pertama kali.
Bersama-sama, Anda dan dokter dapat meninjau gejala Anda dan memutuskan rencana perawatan yang sesuai dengan apa yang Anda alami dan apa yang menyebabkan gejala tersebut.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?
2. Duduklah di tempat yang aman
Lakukan tindakan pencegahan untuk mencegah cedera segera setelah Anda mulai mengalami tanda dan gejala vertigo.
Sensasi yang Anda alami dari suatu serangan dapat membingungkan dan membuat Anda cenderung tersandung atau jatuh. Ini bisa menyebabkan cedera.
3. Keluar dari jalan
Jika Anda sedang mengemudi saat serangan vertigo dimulai, menepilah secepat Anda bisa.
Tunggu serangan vertigo berhenti sebelum Anda melanjutkan mengemudi sehingga Anda tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
4. Mulailah pengobatan rumahan
Ketika gejala vertigo mulai, dokter Anda mungkin menginstruksikan Anda untuk melakukan pengobatan rumahan perawatan diri atau mengikuti terapi fisik untuk meredakan gejala.
5. Cari pengobatan
Jika vertigo adalah akibat dari komplikasi kesehatan yang tidak Anda obati, gejala vertigo dapat menjadi lebih buruk.
Anda dapat mulai mengalami komplikasi kesehatan jangka panjang akibat tidak mengobati penyebab vertigo Anda.
Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.