Sementara itu, beberapa produk daging dan susu memiliki sedikit lemak trans alami. Tapi, tidak jelas apakah lemak trans yang muncul secara alami ini memiliki manfaat atau bahaya kesehatan.
Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Bentuk lemak trans yang diproduksi atau dikenal sebagai minyak terhidrogenasi parsial dapat ditemukan di berbagai produk makanan.
Ini termasuk:
Baca juga: 7 Makanan yang Mengandung Lemak Trans untuk Diwaspadai
Merangkum Health Line, dokter khawatir tentang penambahan asupan lemak trans karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit diabetes tipe 2.
Lemak trans juga memiliki efek tidak sehat pada kadar kolesterol tubuh.
Ada dua jenis utama kolesterol, yakni:
Lemak trans di sini dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
Jika timbunan lemak di dalam arteri robek atau pecah, bekuan darah dapat terbentuk dan menghalangi aliran darah ke bagian jantung hingga menyebabkan serangan jantung.
Sementara, jika bekuan darah terbentuk dan menghalangi aliran darah ke bagian otak, hal itu dapat menyebabkan stroke.
Baca juga: Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?
Di Amerika Serikat, jika makanan mengandung kurang dari 0,5 gram lemak trans dalam satu porsi, di label makanan, itu bisa ditulis 0 gram lemak trans.
Selain itu, produk yang dibuat sebelum larangan Food and Drug Administration (FDA) AS untuk lemak trans buatan mungkin juga masih dijual di pasaran, termasuk di Indonesia.
Jadi, periksa untuk melihat apakah daftar bahan makanan yang hendak Anda makan, menyebutkan minyak nabati terhidrogenasi parsial.
Jika iya, berarti makanan tersebut mengandung sedikit lemak trans, meskipun jumlahnya di bawah 0,5 gram.
Anda pun pada akhirnya bisa mengasup banyak lemak trans ini jika memutuskan untuk makan beberapa porsi makanan yang mengandung kurang dari 0,5 gram per porsi.
Padahal para ahli merekomendasikan untuk menjaga asupan lemak trans serendah mungkin.