KOMPAS.com - Salah satu tujuan pemeriksaan kehamilan adalah memantau ada tidaknya preeklamsia pada ibu hamil.
Melansir What to Expect, preeklamsia adalah kelainan kehamilan yang jamak muncul setelah usia janin di dalam kandungan menginjak 20 minggu.
Apabila tidak diberikan perawatan medis yang tepat, preeklamsia bisa membahayakan janin dan ibu hamil.
Baca juga: Penyebab dan Tanda Preeklamsia
Masalah kesehatan ini dapat menyebabkan janin yang sedang berkembang kekurangan darah dan oksigen.
Selain itu, ibu hamil yang terkena preeklamsia juga rentan mengalami komplikasi gangguan liver sampai ginjal.
Preeklamsia paling riskan pada ibu hamil dengan kondisi kehamilan berisiko tinggi, punya riwayat diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, kegemukan, sampai penderita penyakit autoimun.
Masalah kesehatan ini bisa berbahaya karena terkadang gejala preeklamsia seperti efek kehamilan biasanya.
Baca juga: Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat
Dilansir dari Preeclampsia Foundation, berikut ciri-ciri preeklamsia pada ibu hamil yang perlu diwaspadai:
Tekanan darah tinggi adalah salah satu tanda preeklamsia paling umum dialami ibu hamil.
Ibu hamil dikatakan memiliki tekanan darah tinggi apabila hasil pengukuran tensinya di atas 149/90 mmHg.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.