Sebuah penelitian menemukan bahwa setelah partisipan makan 7 ons (200 gram) kacang tanah mentah atau panggang, lektin terdeteksi dalam darah mereka.
Sementara, sebuah studi tabung reaksi menemukan bahwa lektin kacang bisa meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Namun, penelitian tabung reaksi di atas dilakukan dengan menggunakan lektin murni dosis tinggi yang ditempatkan langsung pada sel kanker. Tidak ada penelitian yang menyelidiki efek pastinya pada manusia.
Sejauh ini, bukti yang menunjukkan manfaat kesehatan dan peran kacang tanah dalam pencegahan kanker jauh lebih kuat daripada bukti potensi bahaya apa pun.
5. Tomat
Tomat adalah bagian dari keluarga sayuran nightshade, bersama dengan kentang, terong, dan paprika.
Sudah diketahui bersama bahwa tomat adalah bahan makanan yang kaya akan serat dan mengandung vitamin C tinggi.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi
Satu buah tomat bisa menyediakan vitamin C sekitar 20 persen dari kebutuhan vitamin C harian orang dewasa.
Tomat juga merupakan sumber potasium, folat, dan vitamin K1 yang baik.
Sementara itu, salah satu senyawa yang paling banyak dipelajari dalam tomat adalah likopen antioksidan.
Senyawa ini telah dipelajari dan memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan dan penyakit jantung.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa likopen dapat melindungi tubuh dari serangan kanker.
Namun, tomat juga mengandung lektin. Meski demikain, hingga saat ini tidak ada bukti yang menyatakan bahwa tomat memiliki efek negatif pada manusia.
Studi yang tersedia telah dilakukan pada hewan atau dalam tabung reaksi.
Dalam sebuah penelitian pada tikus, lektin tomat ditemukan mengikat dinding usus, tetapi tampaknya tidak menyebabkan kerusakan.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Studi lain pada tikus menunjukkan bahwa lektin tomat berhasil melewati usus dan memasuki aliran darah setelah dimakan.
Memang, beberapa orang tampaknya bereaksi terhadap tomat, tetapi ini lebih mungkin karena sesuatu yang disebut sindrom alergi makanan.
6. Kentang
Kentang adalah anggota lain dari kelompok sayuran nightshade.
Sudah diketahui oleh banyak orang bahwa kentang merupakan makanan yang sangat populer, yang dapat dimakan dalam berbagai bentuk.
Dimakan bersama kulitnya, kentang juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Kentang mengandung kalium tinggi yang telah terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Kentang juga merupakan sumber vitamin C dan folat yang baik.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan
Sementara itu, kulit ketang secara khusus kaya akan kandungan antioksidan, seperti asam klorogenat. Senyawa ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Kentang juga terbukti lebih mengenyangkan daripada banyak makanan umum lainnya, sehingga dianggap dapat membantu menurunkan berat badan.
Tapi sayangnya, seperti tomat, beberapa orang mungkin peranh melaporkan mengalami efek samping saat mereka makan kentang. Penelitian pada hewan dan tabung reaksi telah menunjukkan bahwa ini dapat dikaitkan dengan lektin. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.
Pada kebanyakan orang, kentang tidak menimbulkan efek samping.
Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa beberapa varietas kentang bahkan dikaitkan dengan pengurangan peradangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.