Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Kekurangan Yodium yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 06/05/2021, 10:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gejala kekurangan yodium kiranya baik diketahui sebagai bagian dari upaya deteksi dini adanya masalah gizi ini dalam tubuh.

Yodium adalah mineral esensial yang biasa ditemukan dalam makanan laut.

Melansir WebMD, yodium digunakan kelenjar tiroid dalam tubuh manusia untuk untuk membuat hormon tiroid.

Baca juga: Ini Bahaya Kekurangan Yodium Berdasarkan Usia

Hormon tiroid adalah hormon yang diperlukan tubuh untuk membantu mengontrol pertumbuhan, memperbaiki sel yang rusak, dan mendukung metabolisme yang sehat.

Tapi sayangnya, bayak orang dilaporkan berisiko mengalami kekurangan yodium.

Risiko kekurangan yodium tertinggi terjadi pada kelompok orang berikut:

  • Wanita hamil
  • Orang-orang yang tinggal di negara-negara di mana terdapat sangat sedikit yodium di dalam tanah, seperti negara-negara Asia Selatan, Asia Tenggara, Selandia Baru, dan Eropa
  • Orang yang tidak menggunakan garam beryodium
  • Orang yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan

Padahal kekurangan yodium dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan bahkan parah.

Kondisi yang bisa muncul akibat kekurangan yodium, termasuk pembengkakan di leher, masalah terkait kehamilan, kerusakan otak yang dialami oleh janin dalam kandungan, penambahan berat badan, hingga kesulitan belajar.

Gejalanya sangat mirip dengan hipotiroidisme atau hormon tiroid rendah. Karena yodium digunakan untuk membuat hormon tiroid, kekurangan yodium berarti tubuh manusia tidak dapat menghasilkan cukup banyak hormon tiroid yang menyebabkan hipotiroidisme.

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Gejala kekurangan yodium

Merangkum Health Line, ada beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala kekurangan yodium.

Ini termasuk:

1. Muncul bengkak di leher

Pembengkakan di bagian depan leher adalah gejala kekurangan yodium yang paling umum.

Kondisi ini bisa disebut sebagai gondok dan terjadi ketika kelenjar tiroid tumbuh terlalu besar.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang berada di bagian depan leher. Kelenjar ini salah satunya berfungsi membuat hormon tiroid setelah menerima sinyal dari hormon perangsang tiroid.

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

Saat kadar hormon perangsang tiroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH) dalam darah meningkat, kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon tiroid.

Semenara, ketika tubuh tidak memiliki cukup yodium, kelenjar tiroid pada akhirnya tidak bisa juga memproduksi cukup hormon tiroid.

Untuk mengimbanginya, kelenjar tiroid akanbekerja lebih keras untuk mencoba menghasilkan lebih banyak hormon tiroid. Hal ini membuat sel tumbuh dan berkembang biak yang pada akhirnya menyebabkan gondok.

Untungnya, sebagian besar kasus gondok dapat diobati dengan meningkatkan asupan yodium.

Jika gondok tidak diobati selama bertahun-tahun, hal itu dapat menyebabkan kerusakan tiroid permanen.

2. Penambahan berat badan tak terduga

Penambahan berat badan yang tidak terduga adalah tanda kekurangan yodium lainnya.

Kondisi ini mungkin terjadi jika tubuh tidak memiliki cukup yodium untuk membuat hormon tiroid.

Ini karena hormon tiroid berperan dalam membantu mengontrol kecepatan metabolisme, yakni proses di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi dan panas.

Baca juga: 11 Makanan untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Artinya, ketika kadar hormon tiroid Anda rendah, tubuh Anda akan membakar lebih sedikit kalori saat istirahat. Sayangnya, ini berarti ada lebih banyak kalori dari makanan yang Anda makan akan disimpan sebagai lemak.

Menambahkan lebih banyak yodium ke makanan Anda dapat membantu membalikkan efek metabolisme yang lambat, karena dapat membantu tubuh membuat lebih banyak hormon tiroid.

3. Kelelahan dan rasa lemah

Kelelahan dan rasa lemah juga merupakan gejala umum dari kekurangan yodium.

Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa hampir 80 persen orang dengan kadar hormon tiroid rendah yang terjadi pada kasus kekurangan yodium, merasa lelah, lesu, dan lemas.

Gejala ini terjadi karena hormon tiroid pada dasarnya bisa membantu tubuh menghasilkan energi.

Baca juga: 10 Manfaat Yodium untuk Tubuh

Ketika kadar hormon tiroid rendah, tubuh tidak dapat menghasilkan energi sebanyak biasanya. Ini dapat menyebabkan tingkat energi Anda turun dan membuat Anda merasa lemah.

Faktanya, sebuah penelitian pada 2.456 orang menemukan bahwa kelelahan dan rasa lemah adalah gejala yang paling umum ditemukan di antara partisipan yang memiliki kadar hormon tiroid rendah atau cukup rendah.

4. Rambut rontok

Hormon tiroid dalam tubuh dilaporkan juga memiliki fungsi membantu mengontrol pertumbuhan folikel rambut.

Ketika kadar hormon tiroid Anda rendah, folikel rambut Anda mungkin berhenti beregenerasi. Seiring waktu, kondisi ini pun dapat menyebabkan rambut rontok.

Untuk alasan ini, orang dengan kekurangan yodium juga dapat mengalami kerontokan rambut.

Sebuah studi pada 700 orang menemukan bahwa 30 persen dari partisipan dengan kadar hormon tiroid rendah mengalami kerontokan rambut.

Namun, penelitian lain menemukan bahwa kadar hormon tiroid yang rendah tampaknya hanya menyebabkan kerontokan rambut pada partisipan yang memiliki riwayat keluarga rambut rontok.

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

Jika Anda mengalami kerontokan rambut karena kekurangan yodium, mendapatkan cukup mineral ini kemungkinan dapat membantu memperbaiki kadar hormon tiroid dan menghentikan kerontokan rambut.

5. Kulit kering atau bersisik

Kulit kering dan bersisik dapat memengaruhi banyak orang dengan kekurangan yodium.

Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa hingga 77 persen orang dengan kadar hormon tiroid rendah mungkin mengalami kulit kering dan bersisik.

Hormon tiroid yang mengandung yodium dapat membantu regenerasi sel kulit Anda. Ketika kadar hormon tiroid rendah, regenerasi ini tidak terjadi sesering mungkin, mungkin menyebabkan kulit kering dan bersisik.

Selain itu, hormon tiroid bisa membantu tubuh mengatur keringat.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Oleh sebab itu, orang dengan kadar hormon tiroid lebih rendah, seperti mereka yang mengalami kekurangan yodium mungkin akan cenderung berkeringat lebih sedikit daripada orang dengan kadar hormon tiroid normal.

Karena keringat membantu menjaga kulit tetap lembab dan terhidrasi, kekurangan keringat mungkin menjadi alasan lain mengapa kulit kering dan bersisik bisa menjadi gejala umum dari kekurangan yodium.

6. Merasa lebih dingin dari biasanya

Merasa dingin adalah gejala umum dari kekurangan yodium.

Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa lebih dari 80 persen orang dengan kadar hormon tiroid rendah mungkin merasa lebih sensitif terhadap suhu dingin daripada biasanya.

Karena yodium digunakan untuk membuat hormon tiroid, kekurangan yodium dapat menyebabkan kadar hormon tiroid Anda turun drastis.

Mengingat bahwa hormon tiroid membantu mengontrol kecepatan metabolisme Anda, kadar hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkannya melambat.

Metabolisme yang lebih lambat menghasilkan lebih sedikit panas yang dapat menyebabkan Anda merasa lebih dingin dari biasanya.

Selain itu, hormon tiroid bisa membantu meningkatkan aktivitas brown fat dalam tubuh.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Brown fat adalah sejenis lemak “baik” yang berspesialisasi dalam menghasilkan panas.

Ini berarti bahwa kadar hormon tiroid yang rendah yang mungkin disebabkan oleh kekurangan yodium dapat mencegah lemak brown fat melakukan tugasnya dengan baik.

7. Perubahan denyut nadi

Denyut nadi Anda adalah ukuran berapa kali jantung Anda berdetak per menit.

Cepat atau lambatnya denyut nadi ini kemungkinan dapat juga dipengaruhi oleh kadar yodium dalam tubuh.

Terlalu sedikit mineral ini dalam darah dilaporkan bisa menyebabkan jantung Anda berdetak lebih lambat dari biasanya, sementara terlalu banyak dapat menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat dari biasanya.

Kekurangan yodium yang parah dapat menyebabkan detak jantung lambat secara tidak normal. Ini bisa membuat Anda merasa lemah, lelah, pusing dan mungkin menyebabkan Anda pingsan.

Baca juga: 5 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Otak

8. Kesulitan belajar dan mengingat

Kekurangan yodium dilaporkan dapat pula memengaruhi kemampuan Anda untuk belajar dan mengingat.

Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1.000 orang dewasa menemukan bahwa partisipan yang memiliki kadar hormon tiroid lebih tinggi tampil lebih baik dalam tes pembelajaran dan memori dibandingkan dengan partisipan yang kadar hormon tiroidnya lebih rendah.

Ini karena hormon tiroid dapat membantu otak tumbuh dan berkembang. Itulah mengapa kekurangan yodium yang dibutuhkan untuk membuat hormon tiroid diyakini dapat mengurangi perkembangan otak.

Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa hipokampus, bagian otak yang mengontrol memori jangka panjang, tampak lebih kecil pada orang dengan kadar hormon tiroid rendah.

9. Masalah selama kehamilan

Wanita hamil berisiko tinggi kekurangan yodium.

Ini karena ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta kebutuhan bayi yang sedang tumbuh.

Peningkatan permintaan yodium terus berlanjut selama menyusui, karena bayi menerima yodium melalui air susu ibu (ASI).

Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Tidak cukup mengonsumsi yodium selama kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan efek samping bagi ibu dan bayi.

Ibu mungkin mengalami gejala tiroid yang kurang aktif, seperti gondok, lemas, kelelahan, dan rasa kedinginan.

Sementara itu, kekurangan yodium pada bayi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.

Selain itu, kekurangan yodium yang parah dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati.

10. Periode menstruasi berat atau tidak teratur

Perdarahan menstruasi yang berat dan tidak teratur dapat terjadi sebagai akibat dari kekurangan yodium.

Seperti kebanyakan gejala kekurangan yodium, ini juga terkait dengan rendahnya kadar hormon tiroid, mengingat yodium dibutuhkan untuk membuat hormon ini.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi

Dalam sebuah penelitian, 68 persen wanita dengan kadar hormon tiroid rendah dilaporkan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan wanita dengan kadar hormon tiroid sehat. Di mana, hanya ada 12 persen wanita dengan hormon tiroid sehat yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur.

Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dengan kadar hormon tiroid rendah mengalami siklus menstruasi yang lebih sering dengan pendarahan hebat. Ini karena kadar hormon tiroid yang rendah dilaporkan dapat mengganggu sinyal hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau