Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Sering Bangun Tidur Terlalu Pagi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/05/2021, 04:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Gangguan hormonal
  • Disfungsi tiroid (hipotiroidisme, hipertiroidisme, Hashimoto, dan lain sebagianya)
  • Nyeri tubuh (rematik, neuropatik, atau nyeri kronis)
  • Sleep apnea
  • Masalah pernapasan seperti alergi atau asma
  • Masalah saluran pencernaan seperti refluks asam lambung
  • Penyakit saraf

Meskipun orang yang mengalami insomnia mungkin bisa tidur, mereka cenderung tidak bangun dengan perasaan segar karena tidak cukup tidur nyenyak.

Hal ini dapat menyebabkan siklus stres dan kecemasan tambahan jika Anda bangun terlalu pagi, terutama jika Anda baru saja tertidur beberapa jam sebelumnya dan berharap untuk tidur lebih lama.

4. Kehamilan

Selama masa kehamilan, terutama di trimester pertama dan ketiga, sering terjadi gangguan tidur pada wanita.

Pada awal kehamilan ini, tubuh Anda akan mengalami sejumlah perubahan fisik dan hormonal dengan cepat.

Beberapa kondisi bisa muncul akibat hal tersebut, di antaranya yakni:

  • Heartburn
  • Morning sickness
  • Kram di kaki
  • Sesak napas
  • Ketidaknyamanan di perut
  • Nyeri payudara
  • Sakit punggung
  • Keinginan untuk buang air kecil sepanjang malam

Banyak gangguan tidur terkait kehamilan akan mereda setelah menginjak usia kehamilan trimester kedua. Tapi, kemungkinan terjadinya gangguan tidur akan cenderung meningkat lagi selama trimester ketiga.

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

Saat bayi Anda tumbuh lebih besar dan tubuh Anda berubah lebih banyak untuk menampungnya, tidur bisa menjadi sulit lagi.

Sinus tersumbat, kram kaki, nyeri pinggul, keinginan untuk buang air kecil, dan ketidaknyamanan serupa dapat membuat ibu hamil tidak bisa tidur nyenyak di malam hari selama trimester ketiga.

Cara mengatasi sering bangun tidur terlalu pagi

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bangun tidur terlalu pagi, tergantung pada penyebabnya. Yang terbaik, Anda bisa meminta saran ini kepada dokter.

Setelah membantu mencari tahu penyebab bangun tidur terlalu pagi Anda, dokter dapat meresepkan perawatan, perubahan gaya hidup, atau obat terbaik untuk mengembalikan kemampuan Anda tetap tertidur.

Bagi wanita yang mengalami insomnia terkait kehamilan, gejalanya sering kali akan mereda begitu bayi lahir.

Kurang tidur yang terjadi selama bulan-bulan awal bayi lahir juga terbilang normal. Tetapi, ibu hamil bisa menemui dokter untuk mendapatkan perawatan segera jika mengalami gejala depresi pascapartum.

Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Selain itu, mintalah dukungan dari keluarga atau teman saat Anda membutuhkannya.

Dengan pendekatan yang tepat, Anda diyakini akan bisa segera tidur lebih nyenyak.

Melansir Health, terkadang, masalah tidur seperti bangun tidur terlalu pagi bisa juga diperbaiki dengan perubahan lingkungan dan gaya hidup sederhana.

Ini termasuk:

  • Berolahraga secara teratur
  • Menghindari mengonsumsi kafein dan stimulan lainnya setelah sore hari (1 atau 2 siang)
  • Menghalangi cahaya di kamar dan menjaganya tetap tenang, redup, dan nyaman
  • Menutupi tampilan pada jam dan lampu kecil (atau berkedip) lainnya di kamar tidur
  • Mengatur suhu kamar sesuai kenyamanan
  • Bermeditasi, melakukan yoga, membaca sesuatu yang menenangkan, mendengarkan musik, atau mandi air hangat sebelum tidur
  • Menghindari tidur siang, terutama yang lama dan di sore hari
  • Makan malam jangan terlalu mepet dengan jam tidur
  • Mencoba untuk tidak minum banyak atau makan banyak makanan yang mengandung air pada jam-jam sebelum tidur
  • Menghindari camilan sebelum tidur yang dapat mengganggu pencernaan
  • Coba berpegang pada jadwal yang ketat untuk tidur
  • Mempraktikkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam
  • Menjaga ruangan tetap gelap saat bangun terlalu pagi
  • Mengevaluasi kembali kemampuan manajemen waktu dan stres

Untuk kesulitan tidur parah yang berhubungan dengan kecemasan, usia, dan kondisi, dokter mungkin merekomendasikan terapi perilaku kognitif untuk insomnia atau perawatan yang disebut timed-light exposure.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Perawatan ini bekerja sama untuk mengatasi masalah ritme sirkadian dan pola pikir yang mungkin mengganggu kemampuan Anda untuk mengatasi kurang tidur atau mungkin menyebabkan insomnia itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau