KOMPAS.com - Setiap pasangan yang aktif secara seksual perlu mengenali tanda-tanda keguguran.
Pasalnya, tidak sedikit pasangan yang menyadari wanita tengah keguguran ketika mengeluarkan darah setelah telat haid selama beberapa waktu.
Melansir Cleveland Clinic, keguguran kemungkinan besar terjadi di tiga bulan awal atau trimester awal kehamilan.
Namun, tidak menutup kemungkinan keguguran terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Baca juga: Keguguran: Tanda, Penyebab, Cara Mencegah
Penyebab keguguran bisa beragam, antara lain:
Terlepas dari beragam penyebabnya, berikut beberapa tanda-tanda keguguran yang pantang disepelekan:
Melansir Today’s Parent, ciri-ciri keguguran yang pertama yakni pendarahan atau keluar darah dari vagina.
Memang, tidak semua pendarahan terkait keguguran. Pendarahan ringan atau flek umumnya terjadi di trimester awal kehamilan.
Tapi, waspadai jika pendarahan awalnya berupa keluar bercak ringan, lalu berlanjut keluar banyak darah seperti saat haid.
Darah pendarahan biasanya berwarna merah cerah atau berupa darah segar, bukan kecokelatan.
Baca juga: 5 Penyebab Keguguran yang Sering Terjadi
Selain pendarahan, waspadai jika ibu hamil mengalami kram atau kontraksi perut.
Terkadang, kram juga bisa jadi tanda kontraksi palsu menjelang waktu persalinan.
Ibu hamil patut curiga apabila kram atau kontraksi muncul semakin kuat atau terasa sangat nyeri. Tak jarang, kram ini dimulai dengan sakit punggung.
Selama kehamilan, wajar jika ibu hamil sesekali merasakan sakit dan nyeri di bagian perut serta area sekitarnya.
Namun, perut terasa nyeri yang tajam dan terus-menerus karena bisa jadi ciri-ciri keguguran.