Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Kanker Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 04/10/2021, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kanker tenggorokan adalah kondisi yang mengacu pada kanker yang berkembang di tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring).

Tenggorokan sendiri merupakan tabung berotot yang membentang dari belakang hidung dan berakhir di leher.

Melansir Mayo Clinic, kanker tenggorokan paling sering dimulai di sel-sel datar yang melapisi bagian dalam tenggorokan.

Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami

Kotak suara Anda berada tepat di bawah tenggorokan Anda dan juga rentan terhadap kanker tenggorokan.

Kotak suara terbuat dari tulang rawan dan berisi pita suara yang bergetar untuk mengeluarkan suara saat Anda berbicara.

Jenis kanker tenggorokan

Meskipun sebagian besar kanker tenggorokan melibatkan jenis sel yang sama, istilah khusus bisa digunakan untuk membedakan bagian tenggorokan tempat kanker berasal.

Berikut adalah beberapa jenis kanker tenggorokan yang bisa terjadi:

  • Kanker nasofaring adalah kanker yang dimulai di nasofaring, yakni bagian tenggorokan tepat di belakang hidung
  • Kanker orofaringeal adalah kanker yang dimulai di orofaring, yakni bagian tenggorokan tepat di belakang mulut yang mencakup amandel
  • Kanker hipofaring (kanker laringofaring) adalah kanker yang dimulai di hipofaring (laringofaring), yakni bagian bawah tenggorokan, tepat di atas kerongkongan dan batang tenggorokan
  • Kanker glottis adalah kanker yang dimulai di pita suara
  • Kanker supraglotis adalah kanker yang dimulai di bagian atas kotak suara dan termasuk kanker yang memengaruhi epiglottis. Epiglottis adalah katup berbentuk daun yang terletak di belakang lidah. Katup ini berfungsi menutup batang tenggorokan pada saat seseorang menelan agar makanan atau cairan tidak masuk ke saluran pernapasan
  • Kanker subglotis adalah kanker yang dimulai di bagian bawah kotak suara atau di bawah pita suara

Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami

Berbagai jenis kanker tenggorokan ini jelas tak boleh disepelekan.

Jika tidak ditangani segera, kanker tenggorokan bisa semakin parah, menyebar ke bagian tubuh lain, dan bisa menyebabkan kematian.

Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja dapat mengenali gejala kanker tenggorokan untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas penyakit ini.

Gejala kanker tenggorokan

Merangkum Health Line, mungkin sulit bagi kita untuk dapat mendeteksi kanker tenggorokan pada tahap awal.

Baca juga: 11 Penyebab Sakit Tenggorokan, Bukan Hanya Gejala Covid-19

Untuk menjadi waspada, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai tanda atau gejala kanker tenggorokan:

  1. Perubahan suara
  2. Kesulitan menelan (disfagia)
  3. Penurunan berat badan
  4. Sakit tenggorokan
  5. Dorongan konstan untuk membersihkan tenggorokan
  6. Batuk terus-menerus (bisa batuk darah)
  7. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  8. Mengi
  9. Sakit telinga
  10. Suara serak

Siapa saja yang mengalami gejala-gejala di atas dan tidak membaik setelah 2-3 pekan, sangat dianjurkan untuk dapat sesegera mungkin membuat janji berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat membantu memastikan kondisi yang dialami pasien.

Cara mendiagnosis kanker tenggorokan

Saat tiba di ruang pemeriksaan, dokter biasanya akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien.

Jika pasien telah mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, suara serak, serta batuk terus-menerus tanpa perbaikan dan tidak ada penjelasan lain, dokter mungkin mencurigai kanker tenggorokan.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

Untuk memeriksa kanker tenggorokan, dokter biasanya akan melakukan laringoskopi atau akan merujuk pasien ke dokter spesialis untuk prosedur ini.

Laringoskopi bisa memberi dokter pandangan yang lebih dekat tentang tenggorokan pasien.

Jika tes ini menunjukkan kelainan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan (disebut biopsi) dari tenggorokan pasien dan menguji sampel untuk kanker.

Dokter mungkin merekomendasikan salah satu dari jenis biopsi berikut:

  • Biopsi konvensional. Untuk prosedur ini, dokter akan membuat sayatan dan mengambil sepotong sampel jaringan. Jenis biopsi ini dilakukan di ruang operasi dengan anestesi umum
  • Fine needle aspiration (FNA). Untuk biopsi ini, dokter memasukkan jarum tipis langsung ke tumor untuk mengangkat sel sampel
  • Biopsi endoskopi. Untuk mengeluarkan sampel jaringan menggunakan endoskopi, dokter memasukkan tabung tipis dan panjang melalui mulut, hidung, atau sayatan

Baca juga: 10 Penyebab Batuk Berdarah dan Kapan Perlu Waspada

Stadium kanker tenggorokan

Jika menemukan sel kanker di tenggorokan pasien, dokter biasanya akan memesan tes tambahan untuk mengidentifikasi stadium atau tingkat kanker yang sudah terjadi.

Stadiumnya berkisar dari 0 hingga 4.

Berikut penjelasannya:

  • Stadium 0: Tumor hanya pada lapisan atas sel-sel bagian tenggorokan yang terkena
  • Stadium 1: Tumor kurang dari 2 cm dan terbatas pada bagian tenggorokan di mana ia mulai
  • Stadium 2: Tumor berukuran antara 2 dan 4 cm atau mungkin telah tumbuh ke area terdekat
  • Stadium 3: Tumor lebih besar dari 4 cm atau telah tumbuh ke struktur lain di tenggorokan atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening
  • Stadium 4: Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh

Dokter dapat menggunakan berbagai tes untuk menentukan stadium kanker tenggorokan pasien.

Tes pencitraan dada, leher, dan kepala dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perkembangan penyakit.

Tes ini mungkin termasuk yang berikut:

  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • Computed tomography (CT scan)
  • Positron emission tomography (PET scan)
  • Barium swallow
  • X-ray dada

Baca juga: 9 Penyebab Batuk Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau