Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Kekurangan Kalium yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 28/10/2021, 07:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kalium adalah mineral penting yang memiliki fungsi untuk mengatur kinerja otot, saraf, sampai jantung.

Beberapa orang mengalami kekurangan kalium, sehingga fungsi tubuhnya terganggu.

Dalam dunia kesehatan, kondisi ini dikenal dengan hipokalemia. Berikut penjelasan kadar normal sampai gejala kekurangan kalium yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Penyebab dan Tanda Kekurangan Kalium

Berapa kadar kalium normal?

Melansir Cleveland Clinic, kadar kalium normal orang dewasa berkisar antara 3,5 mmol/L sampai 5,1 mmol/L. Rentang normal tersebut bisa bervariasi di setiap laboratorium.

Tapi, orang dianggap kekurangan kalium apabila hasil pengecekan kadarnya di bawah 2,5 mmol/L.

Kekurangan kalium dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan, seperti:

  • Gangguan otot
  • Gangguan irama jantung
  • Gangguan ginjal

Baca juga: 11 Akibat Kekurangan Zinc yang Perlu Diwaspadai

Gejala kekurangan kalium

Melansir Healthline, ada beberapa tanda gejala kekurangan kalium yang jamak dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Badan lemas dan gampang lelah

Orang yang kekurangan kalium biasanya kerap merasa lemas. Kondisi ini dipengaruhi kontraksi otot yang melemah.

Selain itu, kalium rendah dalam darah juga bisa bikin gampang capai karena zat gizi ini membantu mengontrol kadar insulin dalam darah. Imbasnya, badan jadi terasa lelah.

  • Sering kram

Kram adalah kontraksi otot yang terjadi tiba-tiba dan tak terkendali. Di dalam sel otot, fungsi kalium membantu mengontrol sinyal otak untuk merangsang kontraksi.

Ketika kekurangan kalium, otak jadi sulit menyampaikan sinyal pengontrol otot. Akibatnya, otot jadi berkontraksi terus dan mengalami kram.

Baca juga: 10 Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi

  • Perut kembung dan sembelit

Tanda kekurangan kalium lainnya yakni gangguan pencernaan seperti kembung dan sembelit.

Kondisi ini disebabkan kadar kalium rendah menyebabkan kontraksi pada sistem pencernaan jadi melambat.

  • Detak jantung cepat

Jantung berdebar kencang tak hanya terkait dengan stres. Terkadang, detak jantung jadi lebih cepat karena kekurangan kalium.

Kondisi ini disebabkan aliran kalium yang masuk dan keluar dari sel jantung berkurang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau