Ubi ungu memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi ketimbang umbi-umbian lain seperti kentang atau ubi jalar. Makanan ini potensial untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, dan neurodegeneratif.
Baca juga: Mengenal Apa itu Probiotik dan Jenis-jenisnya
Teh hijau mengandung antioksidan fitokimia katekin yang tinggi. Zat ini bermanfaat untuk membantu melawan infeksi dan peradangan di dalam tubuh.
Seperti blueberry, stroberi juga memiliki antioksidan jenis antosianin dan polifenol. Makanan ini potensial untuk mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit jantung, dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.
Cokelat hitam termasuk makanan tinggi antioksidan jenis flavonoid. Makanan ini berguna untuk mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung, dan membantu meningkatkan suasana hati agar lebih baik.
Selain mengonsumsi makanan tinggi antioksidan di atas, ada baiknya Anda menghindari makanan cepat saji, makanan berpengawet, makanan yang dibakar, atau segala jenis gorengan.
Dengan begitu, radikal bebas tidak menumpuk di dalam tubuh dan risiko terkena penyakit kronis bisa ditekan.
Pastikan juga Anda mengontrol asupan gula, garam, dan lemak sehingga kesehatan bisa ajek prima.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.