KOMPAS.com - Bau vagina yang tidak bisa kerap membuat wanita merasa tidak percaya diri.
Bahkan, halk tersebut juga membuat wanita tidak bisa menikmati momen bercinta dengan pasangan.
Sayangnya, banyak wanita yang menganggap permasalahan pada vagina adalah hal yang tabu sehingga merasa malu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Padahal, bau vagina yang tak biasa bisa menjadi tanda infeksi bakteri vaginosis.
Bakteri vaginosis adalah penyebab umum infeksi di area intim wanita. Infeksi ini bisa membuat aroma vagina menjadi amis.
Baca juga: 4 Manfaat Musik Sebagai Obat bagi Kesehatan Mental
Infeksi bakteri vaginosis memang tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, bakteri tersebut bisa memicu keputihan beraroma tak sedap.
Meski tidak memicu kondisi medis yang serius, infeksi tersebut bisa menyebabkan banyak tekanan emosional dan psikologis.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi Oluwatosin Goje mengatakan bahwa infeksi bakteri vaginosis bisa menurunkan ras apercaya diri wanita. Hal tersebut bisa membuat wanita merasa tidak diinginkan secara seksual.
Infeksi bakterial vaginosis juga sering dialami wanita yang aktif melakukan hubungan seks.
Namun, infeksi ini bukan bagian dari penyakit menular seksual.
"Bakteri adalah bagian alami dari vagina. Namun, bakteri vaginosis adalah tanda adanya ketidakseimbangan pada vagina," ucap Goje.
Bakterial vaginosis memengaruhi hampir 30% wanita di usia subur mereka. Namunm infeksi ini bisa terjadi pada wanita dari segala usia.
Bergonta-ganti pasangan seks atau wanita yang kurang aktif secara seksual berisiko mengalami infeksi ini.
"Bau akibat bakterial vaginosis seringkali muncul kuat usai berhubungan seks atau selama menstruaso," ucapnya.
Ketika merasakan ada hal yang tak beres pad organ intim, termasuk munculnya bau tak sedap, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri.