Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan dan Minuman untuk Redakan Sakit Perut

Kompas.com - 24/01/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sakit perut mungkin adalah penyakit umum yang hampir kita semua pernah alami, bisa jadi karena makan terlalu pedas, telat makan, atau masuk angin.

Bahkan beberapa penyakit kronis menyebabkan sakit perut jangka panjang, seperti sindrom iritasi usus besar dan radang usus.

Namun ada beberapa makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit perut tersebut, sebelum harus memeriksakannya ke dokter jika masalah berlanjut.

Baca juga: 10 Penyebab Sakit Perut Bagian Atas

1. Cairan

Ilustrasi Air Bersih untuk rendaman apelDok. Pexels/ Pixabay Ilustrasi Air Bersih untuk rendaman apel

Mengutip Medical News Today, beberapa cairan sangat membantu meredakan beberapa jenis sakit perut.

Seperti, seseorang yang mengalami sakit perut diikuti diare dan muntah, dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan elektrolit.

Beberapa ahli merekomendasikan cairan bening yang bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit perut, meliputi:

  • Air mineral 
  • Sari buah 
  • Teh herbal 
  • Minuman elektrolit, baik kemasan atau alami (seperti air kelapa dan susu).

Minum cukup cairan juga penting bagi seseorang yang mengalami sakit perut karena sembelit.

Cairan membantu melunakkan tinja, memungkinkannya melewati usus dengan lebih mudah.

Minum cukup cairan membantu menjaga buang air besar tetap teratur.

Baca juga: 8 Penyebab Sakit Perut setelah Makan

2. Kaldu tulang

Mengutip Medical News Today, kaldu tulang mengandung asam amino glutamin.

Sebuah studi 2017 mencatat bahwa glutamin berperan dalam menjaga lapisan usus. Lapisan usus membantu melindungi tubuh dari patogen dan racun berbahaya.

Lapisan usus juga membantu seseorang untuk menyerap air dan nutrisi dari makanan mereka.

Menurut ulasan yang lebih lama dari 2009, disfungsi lapisan usus merupakan faktor penyumbang utama penyakit inflamasi berikut:

  • Alergi makanan
  • Penyakit inflamasi usus (IBD)
  • Penyakit celiac

Baca juga: 8 Penyebab Sakit Perut Kanan Bawah pada Pria dan Gejalanya

3. Jahe

Ilustrasi teh jahe Ilustrasi teh jahe

Mengutip Medical News Today, jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan sakit perut karena penyakit inflamasi usus (IBD).

Jahe dapat dikonsumsi sebagai obat untuk meredakan sakit perut dengan cara diseduh seperti teh.

Sebuah studi 2019 menyelidiki efek suplemen jahe setiap hari pada peserta dengan kolitis ulseratif, yang merupakan bentuk IBD.

Selama 12 minggu, peserta dengan kolitis ulseratif ringan hingga sedang menerima 2 gram suplemen jahe per hari atau plasebo.

Peserta yang mengonsumsi suplemen jahe menunjukkan penurunan aktivitas penyakit dan peningkatan kualitas hidup, dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.

Namun, penulis mencatat bahwa para ilmuwan perlu melakukan uji klinis lebih lanjut menggunakan dosis dan durasi yang berbeda dari suplemen jahe untuk mengkonfirmasi temuan.

Mengutip Healthline, jahe juga aman untuk meredakan sakit perut yang dialami ibu hamil, termasuk mual dan muntah.

Sebuah tinjauan dari 6 penelitian termasuk lebih dari 500 wanita hamil menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram jahe setiap hari dikaitkan dengan 5 kali lebih sedikit mual dan muntah selama kehamilan.

Jahe juga bermanfaat bagi orang yang menjalani kemoterapi atau operasi besar, karena perawatan ini dapat menyebabkan mual dan muntah yang parah.

Mengkonsumsi 1 gram jahe setiap hari, sebelum menjalani kemo atau operasi, dapat secara signifikan mengurangi keparahan mual dan muntah.

Jahe bahkan bisa digunakan sebagai obat alami untuk mabuk perjalanan. Bila diminum sebelumnya, dapat membantu mengurangi intensitas gejala mual dan mempercepat waktu pemulihan.

Baca juga: 12 Penyebab Sakit Perut Kanan Bawah pada Wanita

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau