Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Obesitas Sentral, Perut Buncit yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/03/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda memiliki masalah perut buncit? Tak hanya mengganggu penampilan, perut buncit ternyata juga bisa jadi tanda obesitas sentral.

Masalah kesehatan ini tak boleh disepelekan, karena berisiko meningkatkan beberapa penyakit kronis.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada obesitas sentral, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 7 Gerakan Olahraga Sederhana Usir Perut Buncit

Apa itu obesitas sentral?

Obesitas sentral adalah istilah medis untuk menunjukkan perut buncit yang berlebihan.

Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan), pria dikatakan memiliki obesitas sentral apabila lingkar perutnya di atas 90 centimeter

Sedangkan wanita disebut memiliki obesitas sentral apabila lingkar perutnya di atas 80 centimeter.

Dilansir dari Verywell Health, cara mengukur lingkar perut untuk mengetahui apakah seseorang terkena obesitas sentral atau tidak bisa dengan meteran elastis.

Coba gunakan meteran untuk menakar bagian terluas perut, biasanya di sekitar pusar dan di atas pinggul.

Ukur lingkar perut dalam kondisi sudah mengembuskan napas, atau saat perut rileks dan tidak menahan napas.

Penyebab obesitas sentral utamanya berasal dari gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi kalori, kebiasaan mengonsumsi asupan manis, terlalu banyak duduk atau jarang bergerak, dan tidak pernah olahraga.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

Apa bahaya obesitas sentral?

Dilansir dari Harvard Health Publishing, tubuh memiliki dua jenis lemak, yakni lemak subkutan yang terletak di bawah kulit dan lemak visceral yang terletak di sekitar organ dalam.

Bahaya obesitas sentral yang perlu diwaspadai adalah keberadaan lemak visceral yang menumpuk di perut.

Tidak seperti lemak subkutan, sel-sel lemak visceral dapat melepaskan produk metabolismenya langsung ke organ vital.

Dampaknya, penumpukan lemak bisa terjadi di hati atau lever, pankreas, jantung, dan organ lainnya.

Akumulasi asam lemak di sel tubuh yang tidak dirancang khusus untuk menampung lemak ini bisa menyebabkan gangguan organ, seperti:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau