Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Buah Tin untuk Pencernaan hingga Mengontrol Gula Darah

Kompas.com - 30/04/2022, 14:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Buah tin memiliki banyak manfaat kesehatan untuk pencernaan, jantung, dan mengontrol gula darah.

Buah tin dikenal juga sebagai buah ara atau dalam bahasa ilmiah disebut Ficus carica.

Mengutip Healthline, buah tin ini relatif rendah kalori, sehingga cocok menjadi camilan yang bagus untuk diet sehat.

Baca juga: 5 Buah Pereda Demam yang Baik Dikonsumsi saat Suhu Tubuh Naik

Buah yang dijuluki buah surga ini memiliki banyak nutrisi, dalam 40 gramm mengandung:

  • Kalori: 30
  • Protein: 0 gram
  • Lemak: 0 gram
  • Karbohidrat: 8 gram
  • Serat: 1 gram
  • Tembaga: 3 persen dari AKG
  • Magnesium: 2 persen dari AKG
  • Kalium: 2 persen dari AKG
  • Riboflavin: 2 persen dari AKG
  • Tiamin: 2 persen dari AKG
  • Vitamin B6: 3 persen dari AKG
  • Vitamin K: 2 persen dari AKG

Buah tin segar mengandung sedikit kalori dari gula alami.

Namun, buah tin dalam bentuk kering tinggi gula dan kaya kalori, karena gula menjadi pekat saat buah dikeringkan.

Buah tin juga mengandung tembaga dan vitamin B6.

Tembaga dalam buah tin berperan untuk metabolisme dan produksi energi, pembentukan sel darah, jaringan ikat, dan neurotransmiter.

Vitamin B6 adalah vitamin kunci yang diperlukan untuk membantu tubuh Anda memecah protein makanan dan membuat protein baru.

Vitamin B6 juga memainkan peran penting dalam kesehatan otak.

Baca juga: 12 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Diabetes

Manfaat

Karena kandungan nutrisinya yang kaya, buah tin memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Mengutip Healthline, buah tin telah lama digunakan sebagai obat rumahan atau pengobatan alternatif untuk masalah pencernaan seperti sembelit.

Hal itu karena kandungan seratnya yang berperan membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan cara:

  • Melunakkan dan menambah jumlah tinja
  • Mengurangi sembelit
  • Berfungsi sebagai prebiotik (sumber makanan untuk bakteri sehat yang mengisi usus).

2. Dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung

Mengutip Healthline, buah tin dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar lemak darah, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Satu studi menemukan bahwa ekstrak buah tin menurunkan tekanan darah pada tikus baik yang semula tekanan darahnya normal maupun tinggi.

Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk memahami hubungan antara buah ara dan kesehatan jantung manusia.

Baca juga: 5 Buah untuk Melancarkan BAB

3. Sifat antikanker potensial

Mengutip Healthline, banyak penelitian tabung yang menjanjikan telah dilakukan menunjukkan efek daun tin pada sel kanker.

Daun dan lateks alami dari tanaman buah tin telah terbukti menunjukkan aktivitas antitumor terhadap:

  • Kanker usus besar manusia
  • Kanker payudara
  • Kanker serviks
  • Sel kanker hati.

Namun, belum bisa dipastikan bahwa makan buah tin atau minum teh daunnya akan memberikan efek yang sama.

Penelitian tabung percobaan menawarkan titik awal yang menjanjikan, tetapi penelitian pada manusia diperlukan untuk menilai bagaimana memakan buah atau daun tin mempengaruhi pertumbuhan kanker.

Baca juga: 9 Manfaat Buah Delima yang Kaya Antioksidan

4. Dapat mempromosikan kulit yang sehat

Mengutip Healthline, buah tin ini berpotensi memiliki beberapa efek menguntungkan pada kulit, terutama pada orang dengan dermatitis alergi (kulit kering dan gatal akibat alergi).

Satu penelitian pada 45 anak dengan dermatitis menemukan bahwa krim yang dibuat dari ekstrak buah tin kering yang dioleskan 2 kali sehari selama 2 minggu lebih efektif dalam mengobati gejala dermatitis dari pada krim hidrokortison.

Mengoleskan krim hidrokortison adalah pengobatan standar di dunia medis untuk mengobati dermatitis alergi.

5. Dapat membantu mengelola kadar gula darah

Mengutip Healthline, studi menunjukkan bahwa buah tin dapat membantu tubuh kita mengelola kadar gula darah.

Satu studi pada 1998 terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 1 menemukan bahwa minum teh daun buah tin setelah sarapan berpotensi menurunkan kebutuhan insulin mereka.

Artinya, kadar gula darah dalam tubuh juga relatif rendah karena hormon insulin berperan untuk memindahkan glukosa dalam darah ke sel-sel tubuh untuk dijadikan energi.

Produksi insulin oleh pankreas dipengaruhi oleh kadar gula dalam darah.

Sebuah penelitian yang lebih baru menemukan bahwa minuman yang mengandung ekstrak buah tin dosis tinggi memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dari pada minuman lainnya.

Artinya, minuman buah tin akan memberikan efek yang lebih baik pada kadar gula darah.

Baca juga: 5 Manfaat Buah Bit bagi Kesehatan

Risiko

Mengutip Medical News Today, risiko yang terkait dengan buah tin dapat bervariasi tergantung pada bagaimana orang menggunakannya.

Berikut potensi risikonya:

1. Interaksi obat

Baik buah tin segar maupun kering mengandung vitamin K tingkat tinggi.

Orang yang memakai obat pengencer darah seperti warfarin perlu menjaga kadar vitamin K dalam makanan mereka tetap konsisten.

Jadi mereka mungkin perlu menghindari buah tin.

2. Gejala pencernaan

Karena buah tin memiliki kandungan serat yang tinggi, maka makan terlalu banyak terutama dalam bentuk kering dapat menyebabkan diare.

3. Alergi

Beberapa orang mungkin alergi terhadap buah ara.

Para peneliti di Wina menemukan bahwa persentase tinggi orang yang alergi terhadap serbuk sari birch memiliki tes alergi kulit yang positif terhadap buah tin segar.

Meskipun 78 persen peserta dengan alergi serbuk sari birch memiliki tes kulit positif terhadap buah tin segar, buah ara kering lebih ditoleransi.

Baca juga: 3 Manfaat Kesehatan Buah Naga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau