Tubuh mengalami kesulitan menopang dirinya sendiri dan mungkin memerlukan bantuan untuk hampir semua bentuk aktivitas, seperti:
Menjelang kematian, mereka mungkin mengalami kesulitan menelan obat atau mungkin menolak untuk meminum obat yang diresepkan.
Jika mereka mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, mungkin mereka membutuhkan dalam bentuk cair.
Tubuh mungkin menunjukkan beberapa tanda tertentu menjelang kematian yang semakin dekat, termasuk:
Baca juga: Picu Kematian Mendadak, Ini Penyebab Henti Jantung di Usia Muda
Mereka yang semakin mendekati kematian akan memiliki durasi waktu tidur lebih lama dari pada saat bangun.
Namun mengutip Verywell Health, dalam tahap proses kematian ini mereka bisa menunjukkan dengan tiba-tiba bersemangat untuk beraktivitas.
Hal itu sering kali mengejutkan keluarga terdekatnya. Mereka seperti memiliki gelombang energi baru yang besar.
Biasanya, mereka memiliki keinginan untuk:
Beberapa orang mungkin menganggap itu sebagai pertanda baik menuju pemulihan kesehatan.
Sayangnya, tanda ini merupakan tindakan fisik terakhir orang yang semakin mendekati kematian.
Durasi kemunculan energi ini biasanya berlangsung singkat.
Setelah itu, tanda-tanda menjelang kematian sebelumnya kembali dalam bentuk yang lebih kuat saat kematian semakin dekat.
Baca juga: Faktor Risiko dan Cara Cegah Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi
Mengutip Healthline, dalam tahap akhir proses kematian ini muncul tanda-tanda bahwa tubuh aktif mematikan diri, meliputi:
Mengutip Verywell Health, jika mata terbuka dengan tatapan kosong dan tidak melihat di sekeliling mereka.
Indra semakin kehilangan kemampuannya dan dipercaya secara luas bahwa pendengaran adalah indra terakhir yang akan aktif menjelang kematian.
Sehingga, dalam tahap akhir proses kematian ini disarankan agar keluarga terdekat duduk bersama dan berbicara dengan mereka dengan cinta kasih sebanyak waktu yang tersisa.
Baca juga: Bagaimana Benturan di Kepala Bisa Sebabkan Kematian?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.