Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 15/07/2022, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Disarankan segera periksa ke dokter, jika Anda atau anak Anda memiliki gejala croup.

Anak-anak berusia antara 6 bulan dan 3 tahun paling rentan terhadap kondisi ini.

Baca juga: 6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan

7. Epiglotitis

Epiglotitis adalah pembengkakan jaringan yang menutupi tenggorokan karena infeksi.

Epiglotitis merupakan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis segera.

Gejala lain dari penyakit ini yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan termasuk:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Meneteskan air liur
  • Kulit biru
  • Kesulitan bernapas dan menelan
  • Suara nafas yang aneh
  • Panas dingin
  • Suara serak

Salah satu penyebab umum epiglotis dapat dicegah dengan vaksinasi haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Vaksin ini umumnya hanya diberikan kepada anak-anak di bawah usia lima tahun, karena orang dewasa lebih kecil kemungkinannya untuk terkena infeksi Hib.

Baca juga: Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

Mengutip Healthline, Anda mungkin akan lebih sering mengalami gangguan pernapasan, jika memiliki masalah kesehatan jantung.

Hal tersebut karena jantung kesulitan memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh Anda.

Berbagai kemungkinan kondisi jantung yang dapat menjadi penyebab gangguan pernapasan, yaitu:

1. Penyakit arteri koroner

Penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyakit yang menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, sehingga terganggu dalam memasok darah ke jantung.

Kondisi ini menyebabkan penurunan aliran darah ke jantung, yang secara permanen dapat merusak otot jantung. Gejalanya termasuk:

  • Nyeri dada (angina)
  • Serangan jantung

Baca juga: Mengenal TTN, Gangguan Pernapasan pada Bayi Baru Lahir

2. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan yang kadang-kadang disebut cacat jantung bawaan, mengacu pada masalah bawaan dengan struktur dan fungsi jantung.

Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa hal termasuk gangguan pernapasan:

  • Kesulitan bernafas
  • Sesak napas
  • Irama jantung yang tidak normal

3. Aritmia

Aritmia adalah jenis detak jantung yang tidak teratur, memengaruhi irama jantung atau detak jantung, menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Orang yang sudah memiliki masalah kesehatan jantung berada pada risiko lebih tinggi untuk mengembangkan aritmia.

4. Gagal jantung kongestif

Gagal jantung kongestif (CHF) terjadi ketika otot jantung menjadi lemah dan tidak mampu memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

Kondisi ini sering menyebabkan penumpukan cairan di dalam dan di sekitar paru-paru.

Baca juga: 5 Manfaat Meditasi Pernapasan, Cocok untuk Usir Stres Dikala Pandemi

Penyabab akut

Mengutip Medical News Today, ada pun beberapa kondisi yang tergolong sebagai penyebab akut dari gangguan pernapasan (seperti sesak napas mendadak yang mengindikasikan keadaan darurat medis), yaitu:

  • Reaksi alergi yang parah, misalnya: karena serbuk sari, jamur, dan bulu binatang dapat memicu gejala asma yang membuat sulit bernafas normal.
  • Tersedak
  • Gagal jantung
  • Serangan jantung
  • Hati yang membesar
  • Gumpalan darah di paru-paru
  • Radang paru-paru
  • Keracunan karbon monoksida
  • Masuknya benda asing di paru-paru

Baca juga: 8 Cara Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Agar Saluran Pernapasan Bersih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau