KOMPAS.com - Banyak wanita yang khawatir dengan produksi ASI mereka saat menyusui.
Bahkan, hal tersebut dialami sekitar 75% persen wanita yang baru saja mulai menyusui banyinya.
Bagi banyak wanita, persediaan ASI yang melimpah adalah sebuah kebahagiaan. Sebab, hal itu menjamin bahwa stok makanan untuk buah hati mereka akan terjaga.
Bagi Anda yang ingin meningkatkan produksi ASI, beriku caranya:
Sering-seringlah menyusui dan biarkan bayi Anda memutuskan kapan harus berhenti menyusu.
Saat bayi Anda menyusu pada payudara Anda, hormon yang memicu payudara Anda untuk memproduksi ASI akan dilepaskan. Hal itulah yang disebut dengan relfek "let down".
Reflek let down terjadi ketika otot-otot di payudara Anda berkontraksi dan menggerakkan ASI melalui saluran, yang terjadi segera setelah bayi Anda mulai menyusui.
Semakin banyak Anda menyusui, semakin banyak ASI yang dihasilkan payudara Anda.
Menyusui bayi baru Anda 8 hingga 12 kali sehari dapat membantu membangun dan mempertahankan produksi ASI.
Baca juga: Kebiasaan yang Jadi Penyebab Pembentukan Batu Ginjal
Memompa di antara waktu menyusui juga dapat membantu Anda meningkatkan produksi ASI.
Menghangatkan payudara Anda sebelum memompa dapat membantu membuat Anda lebih nyaman dan juga lebih mudah memompa.
Minta bayi Anda menyusu dari kedua payudara setiap kali menyusu.
Stimulasi menyusui dari kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Memompa susu dari kedua payudara secara bersamaan juga dapat meningkatkan produksi ASI dan menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi dalam susu.
Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu refleks let-down dan menyebabkan suplai ASI rendah, antara lain:
Kecemasan, stres, dan bahkan rasa malu dapat mengganggu refleks let-down dan menyebabkan produksi ASI lebih sedikit.
Menciptakan lingkungan yang pribadi dan santai untuk menyusui dan membuat pengalaman menyusui menjadi menyenangkan dan bebas dari stres dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Baca juga: Terinfeksi jamur Candida, Bisakah Berhubungan Seks?
Beberapa kondisi medis dapat mengganggu produksi ASI. Kondisi tersebut antara lain:
tekanan darah tinggi akibat kehamilan
diabetes
sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Obat-obatan yang mengandung pseudoefedrin, seperti obat sinus dan alergi, dan jenis kontrasepsi hormonal tertentu dapat menurunkan produksi ASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.