Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2022, 12:24 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di usia kehamilan, ibu hamil mungkin tidak disarankan untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat. Namun, para bumil tetap dianjurkan berolahraga ringan agar tubuh lebih bugar.

Beberapa wanita mungkin pernah bertanya-tanya apakah lari perlahan atau joging bisa menjadi olahraga pilihan selama kehamilan.

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti joging saat hamil diperbolehkan jika kehamilan normal serta keadaan tubuh dinyatakan sehat.

Olahraga lari dapat dilakukan ibu hamil pada trimester 1 dan 2. Bumil boleh lari dengan jarak wajar di lokasi yang aman, contoh taman kompleks atau halaman rumah.

Baca juga: 4 Olahraga Untuk Ibu Hamil Trimester 2 yang Aman dan Mudah

Kendati begitu, Anda tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memulai olahraga lari tersebut.

Selain izin dari dokter, ibu hamil disarankan tetap memahami kondisi tubuh alias jangan memaksakan diri selama berolahraga.

Manfaat olahraga lari selama kehamilan

Gerak aktif selama kehamilan, nantinya dapat memudahkan proses persalinan dan mengurasi risiko operasi caesar. Pada gerakan olahraga tertentu juga dapat membantu ibu hamil mencegah risiko diabetes gestasional.

Khusus untuk joging, olahraga ini dapat memberi beberapa manfaat berikut:

  • Meningkatkan kebugaran kardiovaskular ibu hamil
  • Mengurangi sakit punggung, sembelit, kembung
  • Meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, dan energi
  • Menjaga berat badan saat dan sesudah kehamilan
  • Meningkatkan daya tahan otot dan kebugaran secara keseluruhan

Tips joging di masa kehamilan

1. Tetap terhidrasi

Ibu hamil disarankan untuk minum banyak air sebelum, selama dan setelah joging. Berkeringat saat olahraga membuat Anda kehilangan banyak cairan.

Cara terbaik untuk memantau hidrasi yaitu dengan memeriksa warna urin Anda. Jika berwarna kuning tua, Anda perlu minum lebih banyak. Urine harus berwarna kuning pucat hingga hampir jernih.

2. Kenakan pakaian yang nyaman

Dilansir dari BabyCenter, ibu hamil wajib memilih sportwear yang pas untuk joging.

Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan ringan dan menyerap keringat agar kondisi tubuh tetap fresh.

Baca juga: 8 Manfaat Olahraga Lari untuk Kesehatan Fisik dan Mental

3. Lindungi kulit Anda

Kenakan topi baseball untuk mencegah atau mengurangi risiko melasma (penggelapan kulit akibat kehamilan)

Ibu hamil juga disarankan selalu mengoleskan sunscreen atau tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi pada seluruh area kulit yang terbuka.

4. Memakai sepatu yang tepat

Anda harus mengenakan alas kaki atau sepatu yang tepat ketika joging. Saat hamil, biasanya kaki Anda melebar atau membengkak, sehingga carilah sepatu dengan ukuran pas.

Selain itu, cari sepatu yang memiliki bantalan empuk untuk menjaga goncangan tubuh ketika Anda berlari di permukaan yang keras.

5. Kenakan bra yang mendukung

Sepanjang kehamilan, ibu hamil bakal merasakan perubahan pada beberapa tubuhnya, tak terkecuali bagian payudara.

Payudara saat hamil akan terasa sakit, bengkak, geli, gatal, tidak nyaman, atau lebih sensitif ketimbang biasanya.

Oleh karena itu, Anda disarankan memilih bra yang sesuai. Saat akan olahraga, ibu hamil sebaiknya juga mengenakan brasport.

Baca juga: 12 Tips Aman Olahraga untuk Ibu Hamil

6. Pertimbangkan tempat dan waktu saat lari

Jangan terlalu memaksakan diri. Anda sebaiknya memilih medan yang aman untuk joging dan selalu menjaga kecepatan.

Sementara untuk jumlah waktu, ibu hamil dianjurkan untuk olahraga 20-30 menit dengan intensitas sedang 2-3 kali dalam seminggu.

7. Lakukan pemanasan dan pendinginan

Sebelum joging, ibu hamil diharapkan untuk meluangkan waktu 5-10 menit untuk pemanasan dan pendinginan.

Saat pemanasan, Anda dapat meregangkan otot tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Kemudian, ibu hamil dapat jalan pelan ketika pendinginan.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau