Melalui penelitian yang dilakukan oleh University of Chicago, ditemukan bahwa 18 persen dari 123 anak yang didiagnosis dengan ADHD mengalami depresi ketika menginjak dewasa.
Hal ini bertolak belakang dengan anak-anak yang tidak mengidap ADHD karena kemungkinan mengalami depresi sangat kecil.
Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa anak-anak penderita ADHD memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mempertimbangkan bunuh diri. Serta, 10 kali lipat lebih besar untuk mencoba melakukan bunuh diri.
Baca juga: Punya Gejala Hampir Sama, Berikut Beda Bipolar dan ADHD
Penderita ADHD dan depresi memerlukan pengobatan segera setelah gejalanya muncul.
Melansir Healthline, pengobatan dini dari kedua penyakit ini bisa meringankan gejala yang muncul sehingga hal-hal buruk bisa dihindari.
Pengobatan ADHD dan depresi juga cukup mirip karena keduanya menggabungkan pengobatan medis dan konsultasi dengan dokter.
WebMD menambahkan bahwa pengobatan medis akan dilakukan setelah melihat kondisi mana yang lebih parah.
Sebagai contoh, jika gejala ADHD lebih signifikan maka biasanya dokter akan memberikan resep untuk meringankan gejala ADHD sebelum mengobati depresi yang dirasakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.