Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Penyakit Radang Usus yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 24/08/2022, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit radang usus dapat membuat Anda merasakan sakit perut berkepanjangan hingga mengeluarkan feses berdarah.

Sejumlah faktor dapat menjadi penyebabnya, meski tidak pasti.

Mengutip Cleveland Clinic, para peneliti masih mencoba untuk menentukan penyebab pasti orang bisa mengembangkan penyakit radang usus.

Namun dari banyak kasus, beberapa faktor berikut dapat menjadi penyebab penyakit radang usus:

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Radang Usus yang Perlu Diperhatikan

1. Genetika

Mengutip Cleveland Clinic, sebanyak 1 dari 4 orang dengan penyakit radang usus memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.

Mengutip Healthline, Anda yang memiliki orangtua atau saudara kandung dengan penyakit radang usus memiliki risiko jauh lebih besar untuk menderita kondisi yang sama.

Hal itu seperti yang dicatat dalam studi 2016.

Baca juga: Macam Penyakit Usus Besar yang Memengaruhi Sistem Pencernaan

2. Gangguan sistem imunitas

Sistem imunitas yang tidak bekerja dengan benar dapat juga menjadi penyebab penyakit radang usus.

Mengutip Cleveland Clinic, sistem imunitas yang baik dapat melindungi tubuh dari infeksi, termasuk penyakit radang usus.

Namun penderita penyakit radang usus kecenderungan memiliki gangguan pada respons sistem imunitasnya dengan salah mengira sel tubuh sendiri sebagai zat asing yang mengancam.

Sehingga, sistem imunitas tubuh melepaskan antibodi untuk melawan sel-sel di saluran pencernaan.

Alhasil, peradangan terjadi. Jika dalam respons imun yang sehat, peradangan hilang ketika infeksi hilang.

Mengutip Healthline, peradangan dalam kasus ini bisa terus berlangsung di usus selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Baca juga: Fungsi Usus Besar dan Cara Menjaga Kesehatannya

3. Merokok

Mengutip Healthline, merokok salah satu faktor risiko utama untuk mengembangkan penyakit Crohn.

Penyakit Crohn merupakan salah satu jenis penyakit radang usus, di mana peradangan dapat memengaruhi bagian manapun dari saluran pencernaan (dari mulut sampai anus).

Jenis penyakit radang usus ini meningkatkan risiko komplikasi juga.

Namun, kolitis ulserativa (jenis radang usus lainnya) kebanyakan menyerang orang yang bukan perokok dan mantan perokok.

Baca juga: Tips Menjaga Keseimbangan Bakteri di Usus

4. Pengaruh lingkungan

Mengutip Cleveland Clinic, penyabab penyakit radang usus juga dapat datang dari pengaruh lingkungan, seperti:

  • Asap
  • Makanan
  • Penggunaan narkoba
  • Tidak aktif secara fisik
  • Stres.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit radang usus, dapat mengembangkan penyakit ini setelah terpapar pemicu lingkungan.

Baca juga: 8 Kebiasaan Tidak Sehat Mengancam Kesehatan Usus

Mengutip Healthline, penelitian yang diterbitkan pada 2019 menyebutkan bahwa orang yang tinggal di daerah perkotaan dan negara industri memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit radang usus.

Pada studi 2021, penduduk negara-negara industri juga cenderung makan lebih banyak lemak dan makanan olahan, yang telah terbukti dapat menjadi penyebab penyakit radang usus.

Para peneliti yang meninjau dampak faktor lingkungan pada IBD juga menemukan bahwa memiliki kebiasaan yang tidak tidak aktif secara fisik meningkatkan risiko IBD.

Studi pada 2013 telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik sebelum gejala muncul dapat membantu mengurangi risiko Anda terkena penyakit radang usus.

Baca juga: Tanda-tanda Usus Tidak Sehat yang Harus Diperhatikan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau