Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Terkini Keluhan Sering Ngompol pada Wanita Dewasa

Kompas.com - 10/10/2022, 10:41 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Sulit menahan buang air kecil, bahkan urine keluar tanpa kendali alias ngompol saat beraktivitas ringan seperti batuk atau tertawa, merupakan gangguan yang cukup banyak dialami wanita dewasa.

Kondisi yang dalam dunia medis disebut inkontinensia urine ini terjadi akibat otot dasar panggul yang lemah atau pun rusak.

Seperti diketahui pada wanita dasar panggul baik tulang dan otot-ototnya memiliki fungsi untuk menjaga posisi kandung kemih, rahim dan sistem pencernaan.

Dasar panggul mirip ikatan seperti pada ayunan yang merentang mulai dari tulang pubik di depan, hingga dasar tulang belakang.

Baca juga: 4 Gerakan Yoga untuk Pemula yang Memperkuat Otot Dasar Panggul

“Jika dasar panggul, rusak atau lemah, risiko yang mungkin terjadi bisa sangat beragam. Mulai prolaps organ panggul, inkontinensia urine, inkontinensia fekal, hingga masalah disfungsi seksual,” kata dr. Nadir Chan, Sp.O.G, Subsp.Urogin RE, dari Jakarta Urogynecology Center (Juncenter), RS YPK Mandiri, Jakarta.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebut, dari 25 juta orang berusia di atas 18 tahun yang mengalami berbagai jenis inkontinensia urine, ternyata 85 persennya adalah perempuan.

Di Juncenter RS YPK Mandiri Jakarta, solusi untuk mengatasi inkontinensia urine ini sangat beragam. Tergantung pada hasil konsultasi dan derajat keparahan kondisi pasien.

Dijelaskan oleh dr Nadir, ada beberapa pilihan pengobatan inkontinesia urine, baik yang non-operasi atau pun operasi dengan luka sayatan kecil.

Baca juga: 10 Penyebab Mengompol pada Orang Dewasa

1. Kursi elektromagnetik

Penggunaan kursi elektromagnetik untuk membantu melatih otot dasar panggul.

“Kursi ini menggunakan energi high-intensity focused electromagnetic. Terapi ini bisa dilakukan menggunakan busana lengkap,” katanya.

Saat terapi dijalankan, kursi magnet akan menginduksi kontraksi otot supramaksimal dengan mengeluarkan getaran yang membuat dasar panggul hingga otot terdalam berkontraksi setara dengan 11.000 hingga 20.000 gerakan kegel hanya dalam waktu 30 menit.

2. Laser CO2

Pilihan lain adalah FemiLift yang menggunakan teknologi laser CO2. Femilift tak hanya untuk menangani masalah inkontinensia urine semata. Tapi secara luas bisa untuk juga untuk mengembalikan keremajaan (rejuvenasi) area panggul dan area intim bagian luar dan dalam.

Prosedurnya juga cukup sederhana. Sebuah alat berbentuk tube kecil berisi laser CO2 akan dimasukkan ke vagina.

Alat ini kemudian menembakkan sinar secara merata, berputar 36 derajat ke seluruh permukaan dinding rahim. Kedalaman sinar hanya sekitar 3 milimeter dari permukaan kulit.

Baca juga: Macam-macam Penyebab Urine Keruh: Batu Ginjal hingga Infeksi Vagina

3. Bedah non-invasif
Teknologi pembedahan dengan luka sayatan seminimal mungkin (non-invasif) juga bisa diterapkan untuk mengobati inkontinensia urine. Salah satunya adalah penggunaan transobturator tape (TOT).

Prosedur TOT dilakukan dengan memasang pita transobturator berbentuk jaring-jaring dipasang melintang di dasar panggul untuk menahan urethra tetap berada di posisi normalnya.

Prosedur ini dilakukan agar pasien punya lebih banyak kendali akan kandung kemihnya. Pita transobturator terbuat dari polipropilen elastisitas rendah yang tak akan larut selama berada dalam tubuh.

Baca juga: Jenis dan Penyebab Inkontinensia Urine yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau