Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga atau hama.

Kandungan yang membuat insektisida mematikan bagi serangga bisa membuatnya beracun bagi manusia.

Keracunan insektisida terjadi ketika seseorang menelan, menghirup, atau diserap melalui kulit.

Baca juga: Waspada, Keracunan Disinfektan bisa sampai Sebabkan Kematian

Insektisida pada beberapa merk tidak berbau, sehingga seseorang bisa saja tidak menyadari jika telah terpapar.

Penyebab

Keracunan insektisida umumnya disebabkan oleh paparan oral yang tidak disengaja ketika insektisida dipindahkan dari wadah aslinya ke dalam botol, toples, atau wadah lain yang tidak diberi tanda.

Siapa saja bisa mengalami keracunan insektisida, namun bagi orang yang bekerja di lingkungan pertanian, risiko mengalami keracunan menjadi lebih besar.

Beberapa faktor risiko utama yang menyebabkan seseorang keracunan pestisida di tempat kerja adalah:

  • Tingkat pengetahuan yang tidak memadai tentang penggunaan pestisida
  • Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat selama penyemprotan
  • Teknologi dan fasilitas yang kurang memadai.

Gejala

Melansir Medlineplus, banyak gejala yang bisa ditimbulkan dari keracunan insektisida, di antaranya: 

Baca juga: Pakai Masker untuk Cegah Corona Tak Bikin Keracunan Karbon Dioksida

  • Kesulitan bernapas
  • Koma (penurunan tingkat kesadaran dan kurangnya respons)
  • Kejang
  • Kulit kemerahan atau bengkak
  • Detak jantung lambat
  • Stres
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Peningkatan kadar air liur
  • Meningkatnya kadar air mata
  • Kram perut
  • Diare
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Bibir dan kuku berwarna biru

Perawatan

Segera hubungi layanan kesehatan jika menunjukkan gejala dan terdapat kemungkinan keracunan insektisida.

Dikutip dari Msd manuals, terdapat langkah-langkah perawatan untuk keracunan insektisida, antara lain:

  • Melepas pakaian yang terkontaminasi dan membersihkan area kulit
  • Perawatan lebih lanjut untuk mendukung fungsi pernapasan dan jantung
  • Pemberian atropin melalui vena

Baca juga: Mengenal Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya

Diagnosis

Diagnosis keracunan insektisida tergantung pada gejala dan deskripsi kondisi ketika keracunan.

Adapun diagnosis dilakukan dengan cara:

  • Melihat riwayat paparan insektisida dan gejala khas yang dirasakan
  • Tes darah

Diagnosis didukung jika atropin yang diberikan melalui vena dapat meredakan gejala orang tersebut.

Tes darah dapat mengonfirmasi keracunan insektisida dengan melihat kandungan organofosfat atau karbamat.

Pencegahan

Keracunan insektisida sangat bisa dicegah dengan penggunaan sesuai standar kesehatan.

Di bawah ini, protokol pencegahan keracunan insektisida antara lain:

  • Memperhatikan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan
  • Gunakan alat pelindung diri saat kontak dengan insektisida
  • Dilarang merokok dan makan saat menggunakan insektisida
  • Dilarang gunakan insektisida saat cuaca panas
  • Segera cuci kulit dengan sabun bila terkontaminasi insektisida
  • Cuci pakaian yang digunakan setelah menggunakan insektisida
  • Jauhi sumber air bila belum membersihkan diri setelah menggunakan insektisida
  • Selalu tutup wadah penyimpanan insektisida, dan jauhkan dari makanan
  • Kubur wadah penyimpanan racun serangga yang sudah tidak terpakai
  • Periksa wadah yang digunakan untuk mengobati insektisida, jangan digunakan bila terdapat kebocoran
  • Jangan membuang wadah bekas insektisida ke sungai agar tidak mencemari air.

Baca juga: Hati-hati, Efek Minum Minyak Kayu Putih Sembarangan Bisa Keracunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com