Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Timbal adalah logam yang sangat beracun bagi tubuh.

Keracunan timbal terjadi ketika timbal menumpuk di dalam tubuh yang dapat membuat kondisi medis serius.

Anak-anak di bawah 6 tahun sangat rentan terhadap keracunan timbal dan dapat mempengaruhi perkembangan mental dan fisik.

Baca juga: Hati-hati, Efek Minum Minyak Kayu Putih Sembarangan Bisa Keracunan

Pada tingkat yang sangat tinggi, keracunan timbal bisa berakibat fatal.

Cat berbasis timbal dan debu yang terkontaminasi timbal di gedung-gedung tua adalah sumber keracunan timbal yang paling umum pada anak-anak.

Sumber lain termasuk udara, air dan tanah yang terkontaminasi.

Orang dewasa yang bekerja di bidang kimiawi juga berpotensi terkena timbal.

Penyebab

Keracunan timbal terjadi ketika timbal tertelan atau terhirup.

Melansir Healthline, sumber timbal umumnya meliputi:

  • Mainan dan barang-barang rumah tangga 
  • Peluru, pemberat tirai, dan pemberat pancing yang terbuat dari timah
  • Pipa dan keran wastafel
  • Tanah tercemar oleh knalpot mobil atau cat rumah yang terkelupas
  • Set cat dan perlengkapan seni
  • Perhiasan dan tembikar
  • Baterai 
  • Beberapa obat tradisional

Gejala

Untuk diketahui, keracunan timbal bisa menjadi kondisi yang sangat berbahaya. Paparan timbal dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.

Baca juga: Mengenal Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya

Melansir WebMD, gejala umum lain keracunan timbal pada orang dewasa meliputi:

  • Nyeri sendi dan otot
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Tekanan darah tinggi
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Masalah memori
  • Perubahan suasana hati
  • Jumlah sperma rendah atau sperma abnormal
  • Keguguran atau kelahiran prematur

Sedangkan gejala keracunan timbal pada anak-anak meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kelemahan otot dan sendi
  • Merasa lelah
  • Terlihat pucat
  • Masalah perilaku
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Rasa logam di mulut
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Mual dan muntah
  • Sembelit

Keracunan timbal juga dapat merusak otak, ginjal, dan sistem saraf bayi yang belum lahir.

Baca juga: Pakai Masker untuk Cegah Corona Tak Bikin Keracunan Karbon Dioksida

Diagnosis

Keracunan timbal didiagnosis dengan tes darah.

Tes ini dilakukan pada sampel darah standar untuk mengetahui tingkat kandungan timbal dalam tubuh.

Tes tambahan dapat mencakup sinar-X dan biopsi sumsum tulang.

Perawatan

Untuk kadar timbal rendah, cukup untuk menghilangkan sumber timbal.

Sedangkan bagi kasus yang lebih parah, ada dua terapi umum yang bisa dilakukan:

  • Terapi khelasi. Terapi ini menggunakan obat DMSA yang langsung diminum.

  • Terapi khelasi EDTA. Terapi menggunakan suntikan ini adalah pilihan untuk orang dewasa dengan kadar timbal lebih dari 45 mcg/dL dan anak-anak yang tidak dapat minum obat terapi khelasi secara teratur.

Komplikasi

Paparan timbal dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan kerusakan seiring waktu, terutama pada anak-anak.

Risiko terbesar adalah perkembangan otak, kondisi ini dapat membuat kerusakan permanen.

Kadar yang lebih tinggi dapat merusak ginjal dan sistem saraf baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Tingkat timbal yang sangat tinggi dapat menyebabkan kejang, pingsan, hingga kematian.

Baca juga: Waspada, Keracunan Disinfektan bisa sampai Sebabkan Kematian

Pencegahan

Terdapat kiat sederhana mencegah keracunan timbal, di antaranya:

  • Hindari mainan yang dicat 
  • Jaga rumah bebas dari debu
  • Gunakan air dingin untuk menyiapkan makanan dan minuman
  • Cuci tangan sebelum makan
  • Uji kandungan timbal pada air. Jika kadar timbal tinggi, gunakan alat penyaring atau minum air kemasan
  • Bersihkan keran dan aerator secara teratur
  • Cuci mainan dan botol anak secara teratur
  • Ajari anak untuk mencuci tangan setelah bermain
  • Pastikan setiap kontraktor yang melakukan pekerjaan di rumah berpengalaman dalam pengendalian timbal
  • Gunakan cat bebas timbal di rumah
  • Hindari area yang menggunakan cat timbal

Orang dewasa yang mengalami keracunan timbal relatif kecil dapat pulih sepenuhnya.

Namun bagi anak-anak, umumnya tidak sepenuhnya pulih karena masih dalam masa perkembangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau