Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2021, 06:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keracunan karbon monoksida dapat terjadi ketika seseorang menghirup terlalu banyak karbon monoksida.

Ketika karbon monoksida menumpuk di aliran darah, tubuh Anda akan menggantikan oksigen dalam sel darah merah dengan karbon monoksida.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang serius, bahkan kematian.

Baca juga: Pakai Masker untuk Cegah Corona Tak Bikin Keracunan Karbon Dioksida

Setiap orang memiliki kemungkinan untuk terpapar sejumlah karbon monoksida saat beraktivitas, salah satunya dari asap kendaraan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi ini.

Penyebab

Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna.

Biasanya, gas ini terdapat dalam kandungan asap pembakaran yang dapat dihasilkan oleh pemanas ruangan, panggangan arang, atau knalpot, dan mesin kendaraan.

Tentu saja, jumlah karbon monoksida yang dihasilkan oleh pembakaran tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, asap pembakaran bisa menjadi sangat berbahaya jika berada di ruangan yang tertutup, karena karbon monoksida dapat menumpuk.

Gejala

Keracunan karbon monoksida merupakan kondisi yang serius dan dapat berakibat fatal.

Melansir Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala keracunan karbon monoksida:

  • Sakit kepala
  • Tubuh lemah dan lemas
  • Pusing
  • Mual atau muntah
  • Sesak nafas
  • Kebingungan
  • Penglihatan kabur
  • Penurunan kesadaran

Baca juga: Hati-hati, Efek Minum Minyak Kayu Putih Sembarangan Bisa Keracunan

Faktor risiko

Keracunan karbon monoksida dapat terjadi pada siapa saja.

Melansir Mayo Clinic, berikut faktor-faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini menjadi sangat berbahaya, yaitu:

  • Bayi dalam kandungan
    Sel darah janin mengambil karbon monoksida lebih mudah daripada sel darah dewasa yang membuatnya lebih rentan keracunan karbon monoksida
  • Anak-anak
    Anak-anak mengambil napas lebih sering daripada orang dewasa,sehingga lebih rentan mengalami keracunan karbon monoksida
  • Orang tua dan Lansia
    Keracunan karbon monoksida pada lansia memiliki kemungkinan mengalami kerusakan otak
  • Memiliki penyakit kronis
    Orang dengan riwayat jantung, anemia, dan masalah pernapasan lainnya lebih mungkin mengalami komplikasi akibat paparan karbon monoksida
  • Pingsan
    Kehilangan kesadaran saat keracunan karbon monoksida menunjukkan paparan yang lebih parah

Komplikasi

Komplikasi akibat keracunan karbon monoksida akan tergantung pada lamanya Anda terpapar.

Baca juga: Waspada, Keracunan Disinfektan bisa sampai Sebabkan Kematian

Merangkum dari Mayo Clinic dan Healthline, berikut komplikasi yang dapat terjadi:

  • Kerusakan otak permanen
  • Kerusakan organ
  • Komplikasi jantung yang mengancam jiwa
  • Kematian janin atau keguguran
  • Kematian

Pencegahan

Berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari keracunan karbon monoksida menurut Healthline, antara lain:

  • Pasang detektor karbon monoksida
  • Pastikan ada banyak ventilasi di ruangan tertentu
  • Jangan tertidur atau duduk terlalu lama di dalam mobil yang tertutup
  • Buka pintu garasi sebelum menyalakan mobil Anda
  • Berhati-hati saat bekerja dengan pelarut seperti cat dan pernis di area tertutup
  • Jangan abaikan gejala keracunan karbon monoksida

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, gejala yang ditimbulkan keracunan karbon monoksida bisa tidak terlihat.

Meskipun begitu, kondisi ini merupakan keadaan darurat medis dan tidak bisa diabaikan.

Jika Anda atau seseorang yang bersama Anda memiliki kemungkinan mengalami keracunan karbon monoksida, segera hubungi perawatan medis darurat.

Baca juga: Mengenal Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi kondisi ini, kemungkinan dokter Anda akan menguji sampel darah untuk mengukur tingkat keparahan paparan karbon monoksida.

Perawatan

Melansir Mayo Clinic, perawatan yang akan diberikan untuk mengatasi keracunan karbon monoksida adalah dengan pemberian oksigen, atau dan terapi oksigen.

Metode ini membantu Anda untuk dapat bernapas, mempercepat penggantian karbon monoksida dengan oksigen dalam darah, dan membantu melindungi jaringan jantung dan otak yang sangat rentan terhadap cedera akibat keracunan karbon monoksida.

Sedangkan, melansir WebMD, berikut pertolongan pertama yang dapat Anda berikan bagi orang lain yang mengalami keracunan karbon monoksida, antara lain:

  • Jauhkan korban dari area yang terkontaminasi karbon monoksida
  • Matikan atau sumbat sumber karbon monoksida
  • Lakukan CPR jika korban tidak responsif atau kesulitan bernapas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . MOST-POPULAR

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau