KOMPAS.com - Henti jantung mendadak adalah kondisi yang mengancam jiwa karena jantung berhenti bekerja.
Saat jantung berhenti, organ tersebut tak lagi memompa darah. Kondisi ini mengakibatkan organ di seluruh tubuh lama kelamaan ikut mati karena kekurangan oksigen.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami henti jantung, yaitu:
Baca juga: 7 Penyebab Henti Jantung dan Faktor Risikonya
Sebagian besar kasus henti jantung mendadak memang tidak menunjukkan gejala tertentu, namun tidak berarti tanpa tanda apa pun.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut enam tanda-tanda yang dapat dirasakan sebelum henti jantung mendadak:
Pingsan kondisi saat seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran dalam beberapa waktu. Pingsan disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak secara tiba-tiba.
Selain itu, pingsan juga sering dialami seseorang yang:
Jantung berdebar adalah kondisi ketika seseorang merasakan sensasi jantungnya berdenyut terlalu kuat, cepat, atau tidak beraturan.
Jantung berdebar merupakan hal yang biasa dialami dan umumnya tidak berbahaya. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor seperti makanan atau minuman hingga suplemen yang dikonsumsi.
Akan tetapi, jantung berdebar juga dapat menjadi indikator kondisi lain yang segera memerlukan bantuan medis, seperti kasus henti jantung mendadak.
Baca juga: Henti Jantung Bisa Sebabkan Gangguan Mental, Begini Gejalanya
Nyeri dada merupakan kondisi tak nyaman di area dada, termasuk nyeri ringan, perasaan tertekan atau terbakar, nyeri yang menusuk tajam, dan nyeri yang menjalar ke leher atau bahu.
Selain menandakan henti jantung mendadak, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya, angkat berat, trauma dada, atau menelan sepotong makanan besar.
Serangan jantung atau henti jantung mendadak dapat ditandai dengan sakit kepala atau pusing sehingga tubuh pun menjadi lemas.
Hal ini disebabkan oleh jantung yang kesulitan dalam memompa darah sehingga peredaran darah menuju ke bagian kepala terhambat.