Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dirasakan Orang yang Menjalani Kemoterapi?

Kompas.com - 01/04/2023, 11:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang paling umum.

Sebagian besar orang yang didiagnosis mengalami kanker akan mejalani kemoterapi.

Mereka akan mendapatkan obat berbahan kimia kuat untuk membunuh sel kanker yang berkembang dengan agresif.

Apa yang dirasakan orang yang menjalani kemoterapi? Itu mungkin yang menjadi pertanyaan Anda saat akan menjalani pengobatan kanker ini untuk pertama kalinya.

Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas apa yang dirasakan orang yang menjalani kemoterapi.

Baca juga: Apa Itu Kemoterapi, Prosedur, dan Efek Sampingnya

Efek samping kemoterapi

Mengutip Healthline, obat kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker, tetapi di saat yang sama juga dapat merusak sel sehat dalam tubuh Anda.

Itu yang menyebabkan berbagai rasa sakit muncul sebagai efek samping kemoterapi.

Tingkat keparahan efek samping bergantung pada kesehatan Anda secara keseluruhan; stadium kanker Anda; dan jenis dan jumlah perawatan kemoterapi yang Anda terima.

Banyak efek samping kemoterapi hilang segera, tetapi beberapa dapat berlanjut selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau mungkin tidak pernah hilang.

Baca juga: 18 Efek Samping Kemoterapi yang Perlu Diwaspadai

Mengutip Medical News Today, berikut macam rasa sakit yang bisa muncul setelah menerima kemoterapi:

  • Rasa sakit akibat suntikan

Ada beberapa cara pemberian obat kemoterapi. Jika Anda menerima obat kemoterapi dengan rute intervana (IV) dan injeksi, Anda berisiko mengalami rasa sakit.

Beberapa orang mungkin mengalami mialgia (nyeri otot) pada otot yang disuntik.

Obat kemoterapi tertentu mungkin juga menyebabkan kram kaki, yaitu kontraksi yang menyakitkan pada otot tungkai, betis, atau pergelangan kaki.

Efek yang jarang terjadi adalah ekstravasasi. Ini adalah komplikasi yang tidak disengaja karena obat kemoterapi yang disuntikkan bocor keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan di sekitarnya.

Ekstravasasi bisa menyebabkan Anda merasakan nyeri terbakar akut dan terjadi pembengkakan di tempat suntikan.

Baca juga: 8 Makanan Terbaik Selama Kemoterapi untuk Penderita Kanker

  • Sakit kepala

Beberapa obat kemoterapi berpotensi menyebabkan Anda merasakan sakit kepala, seperti obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara.

Orang yang mengalami kemoterapi akan merasakan rasa sakit yang berdenyut stabil, tajam atau tumpul di kepala.

  • Sakit mulut

Obat kemoterapi bisa menyebabkan kerusakan sel sehat di lapisan mulut.

Ini dapat mengakibatkan Anda merasaka rasa sakit atau bengkak di mulut, yang dikenal sebagai mukositis oral.

Sariawan yang menyakitkan bisa juga berkembang di mulut. Sehingga, orang yang menjalani kemoterapi mungkin akan merasakan sakit di mulut saat makan atau minum.

  • Sakit perut

Obat kemoterapi bisa memengaruhi sel sehat lapisan usus, sehingga beberapa orang mungkin mengalami efek samping berupa sakit perut dan kram perut.

Baca juga: 4 Nutrisi untuk Penderita Kanker Selama Kemoterapi

  • Neuropati perifer

Neuropati perifer adalah jenis rasa sakit lain yang bisa dirasakan orang yang mengalami kemoterapi (neuropati perifer yang diinduksi kemoterapi/CIPN).

Ini adalah sekumpulan gejala yang bisa terjadi karena kerusakan saraf tepi. Saraf tepi berada di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala CIPN meliputi:

    • Kesemutan
    • Sensasi terbakar
    • Mati rasa
    • Kelemahan
    • Nyeri
    • Kram di kaki
    • Ketidakmampuan untuk merasakan sensasi panas atau dingin
  • Nyeri tulang atau sendi

Orang yang mengalami kemoterapi, khususnya untuk mengobati kanker payudara, dapat merasakan nyeri pada tulang atau persendian.

Rasa nyeri ini bisa ringan yang hilang tanpa pengobatan atau rasa nyeri parah yang membutuhkan obat pereda.

Baca juga: Kenapa Kemoterapi Menyebabkan Rambut Rontok?

  • Efek samping kemoterapi lainnya

Selain rasa sakit, orang yang menjalani kemoterapi bisa juga mengalami efek samping umum lainnya seperti berikut:

    • Kelelahan ekstrem
    • Rambut rontok
    • Mudah memar dan berdarah
    • Infeksi
    • Mual
    • Muntah
    • Sembelit
    • Diare
    • Keseulitan menelan
    • Perubahan suasana hati
    • Perubahan fungsi seksual dan libido
    • Perubahan fungsi kandung kemih dan ginjal
    • Masalah kesuburan
    • Kehilangan nafsu makan
    • Gangguan memori
    • Gangguan tidur

Beberapa penderita kanker berisiko mengalami efek samping kemoterapi jangka panjang sebagai berikut:

    • Hilang ingatan
    • Sulit konsentrasi
    • Perubahan kepribadian
    • Kesulitan berjalan atau bergerak
    • Keroposan tulang
    • Perubahan fungsi seksual, seperti berkurangnya gairah seksual
    • Sulit tidur
    • Penglihatan kabur
    • Lebih sensitif terhadap cahaya
    • Gangguan pendengaran
    • Masalah jantung
    • Sendi melemah
    • Sesak napas
    • Batuk kering

Baca juga: Pengobatan Kanker Payudara Tanpa Kemoterapi, Bisakah?

Ada pun beberapa orang bisa mengalami efek samping kemoterapi yang langka, seperti yang dikutip dari Healthline berikut:

    • Pankreatitis: peradangan pankreas
    • Neutropenic enterocolitis: radang usus yang paling sering terjadi pada penderita neutropenia
    • Hemolisis: kerusakan membran sel darah merah
    • Mata berair (epifora)
    • Erupsi akneformis: kondisi kulit yang terlihat seperti jerawat

Jika Anda mengalami efek samping setelah menjalani kemoterapi, apa pun itu, Anda harus melaporkannya kepada tim dokter yang menangani Anda.

Dokter mungkin bisa memberikan solusi dan panduan untuk mengatasinya.

Dalam beberapa kasus, bergantung pada reaksi tubuh Anda, dokter akan menyesuaikan jenis atau dosis kemoterapi.

Baca juga: Obat Kemoterapi untuk Kanker Rahim dan Efek Sampingnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau