Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kebiasaan Buruk Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 23/05/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes disebut sebagai the silent killer dan banyak kebiasaan buruk yang dapat menjadi penyebabnya.

Mengutip International Diabetes Federation (IDF), diabetes menyebabkan kematian pada 2021 mencapai 6,7 juta.

Sementara, jumlah kasus diabetes pada orang dewasa (20-79 tahun) mencapai sekitar 537 juta.

Baca juga: 12 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai

Diproyeksikan jumlah kasus diabetes meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, diabetes berbahaya karena memengaruhi banyak bagian tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:

  • Retinopati diabetik: gangguan mata atau penglihatan
  • Penyakit kardiovaskuler: penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Nefropati diabetik: gangguan ginjal
  • Neuropati diabetik: gangguan saraf yang menyebabkan luka dan amputasi pada kaki

Baca juga: 9 Komplikasi Diabetes pada Kaki Penderita

Setelah 10-15 tahun didiagnosis diabetes, prevalensis semua komplikasi diabetes meningkaat tajam.

Jika gejala diabetes terabaikan dan komplikasi sudah terjadi, penyakit ini akan menjadi silent killer.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas tentang macam kebiasaan buruk penyebab diabetes yang harus dihindari.

 

Baca juga: Waspadai Diabetes Faktor Risiko Utama Neuropati Perifer

Apa saja kebiasaan buruk penyebab diabetes?

Disari dari Everyday Health dan American Association of Retired Persons (AARP), berikut macam kebiasaan buruk yang menjadi penyebab diabetes:

  • Melewati sarapan

Melewati sarapan tidak hanya bisa membuat Anda lapar dan tidak bertenaga mengawali aktivitas, tetapi berisiko menyebabkan diabetes.

Membuat diri Anda kelaparan sampai makan siang memicu reaksi berantai yang mengganggu kadar insulin dan kontrol gula darah.

Jadi, lebih baik luangkan waktu untuk makan makanan sederhana bergizi saat sarapan, seperti nasi, telur, dan sayuran.

Baca juga: Neuropati Perifer Tingkatkan Risiko Kematian Penderita Diabetes

  • Duduk lebih dari 30 menit secara terus-menerus

Duduk selama lebih dari 30 menit secara teratur tanpa disadari dapat menjadi kebiasaan buruk penyebab diabetes. Contohnya, bekerja di depan komputer, menonton video, atau mengemudi.

Itu karena aktif beraktivitas fisik menjadi kunci untuk mencegah diabetes.

Sebuah studi besar terhadap lebih dari 475.000 orang, yang diterbitkan pada 2021 di Diabetes Care, menemukan bahwa mengganti hanya 30 menit sehari perilaku tidak bergerak dengan aktivitas fisik dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 6-31 persen.

  • Minum minuman manis

Minuman manis tinggi kalori dan kadar gula, tetapi nilai gizinya tidak ada.

Kebiasaan minum minuman, seperti susu kental manis, soda, sirup, dan teh manis, dapat menjadi penyebab diabetes.

  • Mabuk alkohol

Hobi minum alkohol berlebihan hingga mabuk adalah kebiasaan buruk yang menyebabkan banyak efek samping negatif untuk kesehatan.

Salah satunya adalah menyebabkan peradangan kronis pada pankreas yang memproduksi insulin.
Jika fungsi pankreas tersebut terganggu, Anda berisiko tinggi mengalami diabetes.

Baca juga: Tanda-tanda Neuropati Perifer pada Penderita Diabetes

  • Merokok

Sebanyak 30-40 persen perokok lebih mungkin terkena diabetes dari pada bukan perokok dan perokok berat memiliki risiko yang lebih besar.

Tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam Diabetologi & Sindrom Metabolik edisi 2019 menunjukkan bahwa merokok adalah satu-satunya penyebab setidaknya 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia.

  • Sering makan makanan kemasan atau cepat saji

Hampir selalu makan makanan kemasan atau cepat saji dapat menjadi kebiasaan buruk penyebab diabetes.

Tinjauan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa setiap peningkatan 10 persen jumlah makanan ultra-olahan dalam pola makan peserta penelitian, terkait dengan risiko 15 persen lebih tinggi terkena diabetes.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan cenderung mengkonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, memiliki pola makan berkualitas rendah, serta lebih cenderung mengalami obesitas dan tidak aktif secara fisik.

Baca juga: 8 Bahaya Diabetes pada Anak yang Kasusnya Meningkat 70 Kali

  • Makan tengah malam

Kebiasaan makan tengah malam dapat berbahaya karena menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu sekresi insulin.

Makanan yang menjadi pemicu lonjakan kadar gula darah itu, contohnya keripik dan kue.

Jika benar-benar lapar di tengah malam, lebih baik makan kacang-kacangan, buah-buahan, atau sayuran.

  • Makan dengan emosional

Makan dengan perasaan sedih, putus asa, atau bahkan tidak berharga dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Oleh karena itu, makan dengan emosional yang terus-menerus bisa menjadi kebiasaan buruk yang menyebabkan diabetes.

Studi lain dari Jordan menemukan bahwa orang yang mengalami depresi juga cenderung mengambil langkah yang tepat untuk mengelola gula darah dan diabetes mereka.

Baca juga: Penyebab Diabetes pada Anak yang Harus Diketahui Orangtua

  • Begadang

Begadang merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum, tetapi mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa ini menjadi awal mula diabetes berkembang dalam tubuh Anda.

Dalam sebuah penelitian terhadap hampir 337.000 orang, yang diterbitkan pada 2022 di jurnal Diabetes Care, melaporkan keterkaitan antara begadang dengan diabetes.

Peserta yang hobi begadang atau kesulitan tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari pada mereka yang jarang mengalami masalah tidur.

Ketika sering begadang atau mengalami gangguan tidur, tubuh dapat melepaskan lebih banyak hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan kadar gula darah.

  • Kesepian

Kurang kontak dengan orang lain tidak hanya bisa mengganggu psikologis manusia, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tanpa disadari.

Penelitiaan baru selama pandemi Covid-19 yang diterbitkan dalam Nature menunjukkan bahwa kesepian yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Peserta penelitian yang merasa paling kesepian memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak merasa kesepian.

Jika memiliki satu atau bahkan beberapa kebiasaan buruk seperti di atas, lebih baik segeralah mengubahnya sebelum Anda didiagnosis diabetes.

Anda bisa juga berkonsultasi dengan pakar kesehatan untuk membantu merencakan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Melawan Diabetes, dari Jahe hingga Bilberi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com