Air putih yang Anda minum membantu kulit tetap terhidrasi dan meningkatkan produksi kolagen, yang berfungsi mencegah penuaan.
Efek minum air putih tersebut juga harus didukung dengan asupan makanan sehat bergizi dan penggunaan sunscreen.
Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan dengan Banyak Minum Air Putih
Air terlibat dalam produksi hormon dan neurotransmiter. Neurotransmiter adalah senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi untuk membawa dan mengirimkan pesan antar neuron atau dari neuron ke sel saraf target.
Jika dehidrasi, struktur dan fungsi otak bisa terganggu. Misalnya, muncul masalah dalam berpikir dan menalar.
Usus membutuhkan air untuk berfungsi mencerna makanan dengan baik.
Dehidarsi dapat menyebabkan masalah pencernaan, sembelit, dan lambung terlalu asam, yang meningkatkan risiko heartburn dan ulkus lambung.
Air dibutuhkan dalam proses mengeluarkan keringat, urine, dan feses.
Kekurangan air dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Baca juga: Minum Air Dingin Setiap Hari, Apakah Buruk bagi Kesehatan?
Saat Anda dehidrassi, saluran pernapasan Anda akan membatasi diri sebagai upaya meminimalkan tubuh kehilangan cairan. Hal ini dapat memperburuk asma dan alergi.
Selain membantu memecah makanan, air juga membantu melarutkan vitamin, mineral, dan nutrisi lain dari makanan yang Anda konsumsi.
Komponen itu kemudian disalurkan oleh air ke seluruh tubuh yang membutuhkan.
Kekurangan asupan air putih dapat memengaruhi suasana hati. Misalnya, orang dehidrasi lebih mudah marah, kebingungan/tidak fokus, dan cemas.
Efek minum air putih dapat menjaga mood lebih baik dan mencegah gangguan emosional.
Baca juga: Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup Tanpa Minum Air?
Minum air putih dapat memberikan efek peningkatan metabolisme. Peningkatan metabolisme dikaitkan dengan dampak positif pada tingkat energi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa minum 500 mililiter air meningkatkan laju metabolisme sebesar 30 persen baik pada pria maupun wanita. Efek ini berlangsung lebih dari 1 jam.