Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak menurut Dokter

Kompas.com - 23/10/2023, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Ni Luh Putu Pitawati, Sp.KK menyebutkan, ada beberapa perbedaan cacar monyet, cacar air, dan campak yang khas dan menandai penyakit dengan gejala ruam ini.

“Ada beberapa perbedaan mendasar antara penyakit cacar monyet, cacar air, dan campak,” jelas dokter yang akrab disapa Putu ini saat berbincang di seminar pencegahan cacar monyet di Jakarta, dikutip dari Antara (22/10/2023).

Menurut Putu, perbedaan tersebut bisa dilihat dari gejala demam dan ruam, jenis ruam, fase munculnya ruam, perkembangan ruam, penyebaran ruam, dan gejala penyerta khas penyakit. Untuk lebih jelasnya, simak penjabarannya lewat artikel berikut ini.

Baca juga: Ciri-ciri Cacar Monyet Terbaru menurut Penjelasan Ahli

  • Gejala demam

Putu menjelaskan, cacar monyet ditandai gejala demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius serta ruam setelah satu sampai tiga hari.

Pada cacar air, suhu demam bisa mencapai 39 derajat Celsius dengan ruam setelah nol sampai dua hari.

Sedangkan pada campak, demam tinggi hingga 40,5 derajat Celsius dengan ruam muncul setelah dua sampai empat hari.

Baca juga: Beda Gejala Cacar Monyet Sejak 2022 dari Wabah Sebelumnya menurut Ahli

  • Jenis ruam

Putu mengatakan, ruam cacar monyet bisa berupa makula (lesi rata dengan warna berbeda dan ukuran hingga 0,5 cm), papula (lesi padat dan timbul dengan ukuran hingga 0,5 cm), vesikel (lesi bintik berisi cairan), pustula (lesi mirip lepuh berisi nanah), dan krusta (keropeng).

“Cacar monyet menimbulkan jenis ruam yang sama di seluruh anggota tubuh pada fase akut (0-5 hari pertama) maupun fase erupsi (1-3 hari setelah timbul demam),” jelas Putu.

Sedangkan pada cacar air, dia menyebutkan, ruam hanya berbentuk makula, papula, dan vesikel pada berbagai fase.

Sementara itu, jenis ruam campak biasanya berupa ruam non-vesikel atau bukan bintik-bintik merah berair di berbagai fase.

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawaban Ahli

  • Perkembangan ruam

Putu juga mengemukakan, perbedaan cacar monyet, cacar air, dan campak bisa dilihat dari perkembangan ruam.

Pada penderita cacar monyet, perkembangan ruam terjadi secara lambat (3-4 minggu).

Sedangkan pada penderita cacar air dan campak, perkembangan ruam terhitung cepat dan dapat terjadi dalam hitungan hari.

Baca juga: Kenali Gejala Cacar Monyet dari Tahap Awal sampai Muncul Ruam

  • Persebaran ruam di beberapa anggota tubuh

Pada cacar monyet, persebaran ruam berawal dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan, serta muncul pula pada telapak tangan dan kaki.

Sedangkan pada cacar air, persebaran ruam dimulai dari kepala, padat di tubuh, dan tidak muncul pada telapak tangan dan kaki.

Pada penyakit campak, persebaran ruam dimulai di kepala, menyebar ke bawah, dan dapat mencapai tangan dan kaki.

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Berbahaya? Simak Penjelasan Ahli Berikut...

  • Gejala khas penyakit

Selain itu, Putu juga menyampaikan, cacar monyet disertai gejala khas kelenjar getah bening membengkak.

Sedangkan pada cacar air, munculnya ruam disertai gejala gatal-gatal di tempat kemunculan ruam.

Untuk campak, gejala khasnya selain ruam adalah muncul koplik spots atau bintik putih yang muncul pada area mulut.

Setelah menyimak beberapa perbedaan cacar monyet, cacar air, dan campak yang sekilas memiliki gejala mirip, jangan salah kaprah lagi dengan penyakit yang ditandai dengan ruam atau lesi di kulit ini.

Baca juga: 8 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Cacar yang Sekilas Mirip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau