Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 10/11/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kolesterol HDL penting untuk menghilangkan kolesterol jahat dan bekerja mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Meningkatkan tekanan darah 

Penderita obesitas membutuhkan lebih banyak darah untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke tubuhnya, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Tubuh Anda juga akan membutuhkan lebih banyak tekanan untuk menggerakkan darah tersebut.

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum serangan jantung, yang lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Jantung untuk Kurangi Angka Kematian

  • Menyebabkan diabetes

Kolesterol tinggi, tekanan darah, dan serangan jantung bukan satu-satunya kondisi medis yang perlu Anda khawatirkan, jika Anda mengalami obesitas.

Orang yang mengalami obesitas juga memiliki peluang lebih besar terkena diabetes.

Menurut American Heart Association, setidaknya 68 persen penderita diabetes berusia 65 tahun ke atas juga menderita penyakit jantung.

Individu dengan diabetes dikatakan memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih besar terkena penyakit jantung.

  • Meningkatkan peluang sleep apnea

Sleep apnea menyebabkan tidur malam menjadi terpotong-potong, tidak nyenyak.

Ini juga faktor risiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan dengan sleep apnea ringan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, hipertensi, pradiabetes, dan kelainan kolesterol (terutama trigliserida tinggi).

Baca juga: Ketahui Cara Mendeteksi Penyakit Jantung Menurut Ahli Berikut

  • Meningkatkan aterosklerosi

Obesitas meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis dan penumpukan plak di dinding arteri.

Obesitas juga melepaskan zat dalam darah yang dapat menyebabkan pecahnya plak, yang menyebabkan serangan jantung.

  • Mengganggu fungsi jantung

Penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko terkena fibrilasi atrium, detak jantung cepat tidak teratur (aritmia) di atria.

Itu dapat mendorong pembentukan bekuan darah dan menyebabkan stroke, gagal jantung, atau penyakit jantung lainnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau