Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi wine atau anggur dalam jumlah sedikit sampai sedang tidak memberi kontribusi pada peningkatan kadar asam urat.
Minuman berkafein seperti kopi dan teh dalam jumlah sedikit hingga sedang biasanya tidak menyebabkan lonjakan kadar asam urat.
Beberapa studi justru menunjukkan efek minum kopi dalam menurunkan risiko terkena serangan gout.
Akan tetapi, asupan kafein berlebihan sebaiknya dihindari individu dengan asam urat tinggi karena berisiko lebih besar memicu serangan gout.
Untuk memastikan apakah penderita asam urat boleh minum kopi atau asupan kafein lain, konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi.
Baca juga: 8 Rebusan Daun untuk Menurunkan Asam Urat secara Alami
Hal yang mungkin perlu dihindari penderita asam urat yaitu penggunaan obat-obatan tertentu, seperti diuretik, aspirin, dan salisilat.
Obat-obatan tersebut dapat memengaruhi kinerja ginjal dama membuang limbah dari tubuh, termasuk ekskresi asam urat.
Kendati begitu, penderita asam urat tidak dianjurkan menghentikan pemakaian obat-obatan tanpa rekomendasi dari dokter.
Penderita asam urat perlu terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan.
Orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami frekuensi buang air kecil. Padahal, dengan berkemih asam urat bisa luruh atau hilang dari tubuh.
Usahakan untuk minum air putih dan cairan lain yang aman, seperti kaldu ayam atau infused water dan sari lemon untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda.
Hal yang harus dihindari penderita asam urat selanjutnya yaitu aktivitas fisik atau olahraga berat.
Serangan asam urat terjadi pada sendi sehingga menyebabkan penurunan mobilitas atau rentang gerak.
Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga bisa menambah tekanan pada sendi.
Selain itu, kegiatan fisik yang berat juga mengakibatkan asal laktat di otot sehingga mengakibatkan kram, nyeri otot, dan pegal-pegal.
Baca juga: Apakah Jalan Kaki Aman untuk Penderita Asam Urat?