KOMPAS.com - Tubuh memerlukan trigliserida sebagai cadangan energi apabila sumber utama sudah habis. Namun, tingginya kadar trigliserida di dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dilansir dari National Heart, Lung, and Blood Institute Amerika Serikat (NHLBI), trigliserida tinggi adalah salah satu jenis kelainan lipid yang dapat dipicu oleh pola makan atau gaya hidup.
Baca juga: Apakah Trigliserida dan Kolesterol Sama? Berikut Penjelasannya...
Kadar trigliserida yang tinggi paling sering terjadi pada orang dewasa atau lansia. Seseorang dikatakan memiliki trigliserida tinggi jika nilai kadarnya berada di rentang 200-499 mg/dL atau lebih.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika trigliserida tinggi agar tidak memicu penyakit jantung dan stroke?
Dikutip dari Healthline, ada beberapa hal yang harus dilakukan saat memiliki trigliserida tinggi, yaitu:
Mengonsumsi asupan kalori berlebihan dari yang dibutuhkan tubuh bisa menyebabkan penumpukan trigliserida yang disimpan dalam sel lemak atau adipose.
Kalori berlebihan juga memicu kenaikan berat badan yang merupakan salah satu pencetus lonjakan kadar trigliserida.
Karena itu, penderita trigliserida perlu mengurangi asupan kalori untuk menurunkan berat badan sekaligus mencegah penumpukan trigliserida.
Hal yang harus dilakukan saat memiliki trigliserida tinggi berikutnya yaitu membatasi penggunaan gula atau konsumsi makanan dan minuman manis.
Pasalnya, kandungan gula berlebih dalam makanan dapat diubah menjadi trigliserida sehingga memicu kenaikan kadar trigliserida.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Bolehkah Makan Nasi Putih?
Sama seperti tambahan gula, kalori ekstra dari karbohidrat dalam makanan yang Anda konsumsi dapat diproses menjadi trigliserida di dalam tubuh.
Itu sebabnya, penderita trigliserida tinggi dianjurkan untuk melakukan diet rendah karbohidrat.
Menurut studi, pasien yang mengikuti diet rendah karbohidrat selama enam bulan mengalami penurunan trigliserida yang signifikan.
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan saat kadar trigliserida tinggi yaitu meningkatkan asupan makanan tinggi serat.
Serat dapat ditemukan secara alami dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.