Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Dikatakan Pradiabetes? Ini Faktanya...

Kompas.com - 25/02/2024, 16:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diagnosis pradiabetes tidak dapat disepelekan, meski kadar gula darah tinggi belum sampai pada titik diabetes.

Pradiabetes adalah tanda peringatan diabetes tipe 2. Kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah tinggi.

Jika kondisi pradiabetes, akan berkembang diabetes tipe 2 sebagai bentuk komplikasi pradiabetes yang utama, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Baca juga: Kenali Apa Itu Pradiabetes, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Tanpa bantuan medis diikuti gaya hidup yang tidak sehat, seiring waktu kondisi tersebut dapat menyebabkan risiko kesehatan lainnya, seperti penyakit kardiovaskular, gangguan penglihatan, masalah ginjal, dan kerusakan saraf.

Padahal, pradiabetes dapat disembuhkan dan diabetes tipe 2 dicegah, jika didiagnosis tepat waktu dan ditangani dengan benar.

Namun, lebih dari 80 persen penderita pradiabetes tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya, karena sering kali kondisi ini tidak menunjukkan gejala.

Dalam artikel ini akan menunjukkan cara yang biasa digunakan untuk dokter untuk mendiagnosis pradiabetes.

Baca juga: Apakah Pradiabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya...

Kapan dikatakan pradiabetes?

Dokter menggunakan pemeriksaan tes darah rutin untuk mengetahui kapan kondisi seseorang dikatakan pradiabetes.

Jika Anda memiliki faktor risiko pradiabetes, dokter merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih sering.

Faktor risiko pradiabetes, meliputi riwayat keluarga diabetes tipe 2, kelebihan berat badan, kurang banyak beraktivitas, merokok, dan berusia 45 tahun ke atas.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Pradiabetes yang Perlu Diketahui

Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa tes darah untuk pradiabetes:

  • Tes hemoglobin terglikasi (A1C)

Tes ini menunjukkan rata-rata kadar gula darah Anda selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Secara umum, penilaian tes sebagai berikut:

    • Diagnosis normal untuk hasil tes di bawah 5,7 persen
    • Diagnosis pradiabetes untuk hasil tes antara 5,7 persen hingga 6,4 persen
    • Diagnosis diabetes untuk hasil 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua tes terpisah

Kondisi tertentu dapat membuat tes A1C menjadi tidak akurat, misalnya jika Anda sedang hamil atau memiliki bentuk hemoglobin yang tidak biasa.

Baca juga: Cara Mengobati Pradiabetes agar Tidak Jadi Diabetes

  • Tes gula darah puasa

Sampel darah diambil setelah Anda puasa, tidak makan minimal delapan jam atau semalaman.

Nilai gula darah dinyatakan dalam miligram gula per desiliter (mg/dL) atau milimol gula per liter (mmol/L) darah. Secara umum, penilaian tes sebagai berikut:

    • Diagnosis normal, jika hasilnya kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L)
    • Diagnosis pradiabetes, jika hasilnya 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L)
    • Diagnosis diabetes, jika hasilnya 126 mg/dL (7,0 mmol/L) atau lebih tinggi pada dua tes terpisah

Baca juga: Apa Penyebab Pradiabetes? Ini Penjelasannya...

  • Tes toleransi glukosa oral

Tes ini lebih jarang digunakan dibandingkan tes lainnya, kecuali selama kehamilan.

Anda harus berpuasa semalaman dan kemudian minum cairan manis di fasilitas kesehatan primer atau tempat pengujian laboratorium.

Kadar gula darah diperiksa secara berkala selama dua jam berikutnya.

Secara umum, penilaian tes sebagai berikut:

    • Diagnosis normal, jika hasilnya kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L)
    • Diagnosis pradiabetes, jika hasilnya konsisten 140 hingga 199 mg/dL (7,8 hingga 11,0 mmol/L)
    • Diagnosis diabetes, jika hasilnya 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih tinggi setelah dua jam

Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Pradiabetes

Kisaran kadar gula darah yang dianggap normal, pradiabetes, dan diabetes adalah sama untuk anak-anak dan orang dewasa.

Jika Anda menderita pradiabetes, dokter Anda biasanya akan memeriksa kadar gula darah Anda setidaknya setahun sekali untuk mencegah perkembangan diabetes.

Anak-anak yang menderita pradiabetes harus menjalani tes diabetes tipe 2 setiap tahun atau lebih sering.

Itu dilakukan, jika anak mengalami perubahan berat badan atau mengalami gejala diabetes, seperti rasa haus yang meningkat, peningkatan buang air kecil, kelelahan, atau penglihatan kabur.

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau