KOMPAS.com - Gastritis erosif merupakan penyakit maag yang lebih parah dan lebih sering terjadi.
Gastritis atau lebih dikenal sebagai penyakit maag terjadi ketika lapisan lambung Anda meradang.
Mengutip Shore Gastroenterology Associates, gastritis adalah kondisi lapisan lambung (mukosa) yang meradang. Biasanya, ini karena respons sistem imun tubuh terhadap mikroorganisme.
Baca juga: 6 Pilihan Makanan Buka Puasa untuk Penderita Gastritis
Penyebab gastritis yang paling umum adalah bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Gastritis kemudian bisa menyebabkan asam lambung dan empedu merusak mukosa. Dalam kondisi sehat, asam lambung dan empedu tidak akan merusak lapisan tebal ini.
Saat inilah pengikisan lapisan lambung bisa terjadi seiring waktu, yang disebut sebagai gastritis erosif.
Menurut tingkat keparahan, gastritis dikategorikan dalam dua jenis, yaitu erosif dan nonerosif.
Gastritis erosif adalah bentuk penyakit maag yang lebih parah dan paling umum.
Baca juga: Gastritis Disebabkan oleh Apa? Ini Penjelasannya...
Dikutip dari Verry Well Health, gastritis erosif lebih parah dibandingkan dengan gastritis non-erosif karena dapat mengikis lapisan lambung sehingga menyebabkan terbentuknya luka yang disebut erosi.
Jika tidak diobati, luka ini bisa menembus lebih dalam ke mukosa lambung dan membentuk tukak yang menyakitkan.
Sebuah penelitian pada 911 orang yang menerima endoskopi diagnostik untuk menyelidiki gejala gastrointestinal mereka ditemukan bahwa penyakit maag erosif merupakan diagnosis yang paling sering (16 persen), diikuti oleh penyakit maag non-erosif (14 persen).
Berikut artikel ini akan memberikan ulasan mengenai gejala penyakit maag erosif yang mungkin terjadi.
Baca juga: Tanda-tanda Gastritis yang Harus Diwaspadai
Disari dari MSD Manuals dan National Organization for Rare Disorders (NORD), penderita gastritis erosif pada awalnya sering kali tidak menunjukkan gejala.
Namun, pada beberapa orang dapat merasakan gejala gastritis erosif, seperti:
Baca juga: Kenali Apa Itu Gastritis, Penyebab, dan Gejalanya
Seiring waktu, akan muncul tanda-tanda gastritis erosif yang khas berupa:
Ketiga gejala tersebut biasanya terjadi dalam 2 hingga 5 hari setelah kejadian yang memicu.
Pendarahan akibat gastritis erosif biasanya berlangsung ringan sampai sedang.
Dalam kasus yang parah, pendarahan pada lambung dapat menyebabkan anemia.
Pendarahan parah pada penderita gastritis erosif, utamanya terjadi pada pengguna aspirin kronis. Ini mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai penyakitnya mencapai stadium lanjut.
Cara memcegah gastritis erosif berkembang parah yaitu dengan diagnosis yang akurat melalui pemeriksaan visual lambung oleh dokter menggunakan gastroskop.
Baca juga: Tips Puasa yang Aman untuk Penderita Gastritis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.