Apa Penyebab Badan Cepat Lelah dan Mengantuk? Berikut 10 Daftarnya…

Selain itu, sindrom kelelahan kronis juga akan menimbulkan gejala lainnya, seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi, lemas, nyeri pada kelenjar getah bening, dan sulit konsentrasi.

Baca juga: Kenapa Sudah Minum Kopi tapi Masih Mengantuk? Berikut 4 Penyebabnya…

• Kurang tidur

Tidur cukup setidaknya selama tujuh jam setiap malam sangatlah penting untuk mendukung kesehatan tubuh, termasuk memperbaiki dan memperbarui sel tubuh.

Sebaliknya, kurang tidur bisa membuat Anda merasa sangat lelah dan mengantuk terus-menerus.

• Konsumsi makanan yang tidak sehat

Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjaga energi dan memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Konsumsi makanan yang tidak sehat bisa berdampak negatif pada energi di dalam tubuh sehingga membuat Anda cepat lelah dan menjadi alasan kenapa mengantuk terus padahal tidur cukup.

• Konsumsi kafein

Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, bisa meningkatkan kadar energi.

Namun, efek kafein tidak bisa bertahan lama di dalam tubuh sehingga membuat Anda merasa lelah dan mengantuk setelahnya. Bahkan konsumsi kafein juga bisa menurunkan kualitas tidur yang akan berdampak negatif pada energi tubuh.

• Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang melalui urine, tinja, keringat, dan napas.

Dehidrasi bisa mengurangi energi dan kemampuan konsentrasi, serta jadi salah satu penyebab badan cepat lelah dan mengantuk

Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan, atau obesitas, bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Kelebihan berat badan juga bisa mengurangi kualitas tidur dan energi tubuh sehingga Anda akan lebih sering mengantuk dan lelah.

Memahami apa penyebab badan cepat lelah dan mengantuk sangatlah penting sehingga Anda bisa segera melakukan tindakan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena justru bisa berdampak negatif untuk kesehatan.