Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Kepala Pusing Terus-menerus? Berikut 10 Daftarnya

Kompas.com - 12/08/2024, 14:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

  • Faktor lingkungan

Faktor lingkungan seperti cahaya terang, asap, kelembapan, bau menyengat, atau cuaca dingin juga bisa menjadi penyebab pusing terus-menerus.

Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala untuk Atasi Pusing yang Mengganggu

  • Dehidrasi

Dilansir dari Healthdirect, dehidrasi atau kurang asupan air bisa menyebabkan rasa nyeri di seluruh kepala.

Kondisi ini bisa berlarut jika seseorang tidak memperbaiki gaya hidupnya dengan meningkatkan asupan air putih dan cairan menyehatkan lainnya.

  • Melewatkan makan

Kebiasaan melewatkan makan bisa membuat seseorang pusing terus-menerus. Telat makan mengakibatkan kekurangan cairan dan nutrisi sehingga organ tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.

Hal ini akhirnya mengakibatkan sering pusing disertai badan lemas atau lelah berkepanjangan.

  • Migrain

Sering pusing juga dapat menjadi tanda migrain. Pusing terus-menerus karena migrain biasanya hanya terjadi pada satu sisi kepala saja.

Selain sensasi berdenyut di kepala, penderita juga berpotensi mengeluhkan mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Baca juga: Bangun Tidur Kepala Pusing sampai Berputar, Bisa Jadi ini Penyebabnya

  • Meningitis

Meningitis adalah peradangan akut atau kronis pada selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meninges).

Gejala meningitis yang umum adalah sakit kepala hebat, muntah, leher kaku, demam, dan bisa disertai fotofobia, kondisi ketika mata sensitif terhadap cahaya terang yang menyebabkan mata terasa nyeri dan tidak nyaman.

  • Vertigo

Vertigo juga termasuk penyakit penyebab kepala pusing terus-menerus disertai sensasi berputar-putar yang mengakibatkan rasa mual dan muntah.

Vertigo umumnya tidak mengancam jiwa, namun bisa mengakibatkan kesulitan berdiri dan berjalan.

  • Aneurisma otak

Penyebab sering pusing berikutnya yaitu aneurisma otak. Ada dua jenis aneurisma otak, yaitu aneurisma otak yang pecah dan tidak.

Pada aneurisma otak yang tidak pecah, seseorang biasanya mengalami pusing atau sakit di kepala bagian belakang.

Sementara, gejala aneurisma otak yang pecah dtandai dengan sakit kepala parah secara tiba-tiba disertai rasa kaku di leher yang tak kunjung membaik.

Baca juga: 4 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Kapan perlu ke dokter?

Merasakan sakit kepala sesekali adalah hal yang umum dan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Pusing dapat berkurang setelah penderita beristirahat atau minum pereda nyeri yang dijual bebas.

Namun, Anda perlu waspada jika merasakan pusing terus-menerus, terlebih jika mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami lebih dari dua episode sakit kepala dalam satu minggu
  • Perlu mengonsumsi obat pereda nyeri setiap hari karena pusing terus-menerus
  • Pola sakit kepala berubah-ubah atau pusing bertambah parah
  • Merasakan pusing yang parah secara tiba-tiba
  • Pusing disertai demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, kelemahan, mati rasa atau kesulitan berbicara
  • Pusing muncul akibat cedera kepala.

Segeralah mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami kondisi di atas untuk mendapat diagnosis dan perawatan untuk mengatasi pusing terus-menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau