Pasien yang telah menjalani transplantasi hati tetap memiliki risiko penyakit yang sama muncul kembali.
Risiko ini bisa terjadi tergantung dari penyebab penyakit hatinya.
Baca juga: Ginjal Lebih Sehat, Ini Alasan Dokter Anjurkan Minum Air Hasil Distilasi
Misalnya, penyakit hati berlemak non-alkohol dapat kambuh atau bahkan berkembang untuk pertama kalinya, terutama pada pasien yang mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes tipe 2, setelah transplantasi.
Masalah jantung juga merupakan risiko transplantasi hati yang bisa terjadi.
Masalah-masalah ini mungkin disebabkan oleh penyumbatan pada suplai darah ke jantung hingga terjadi serangan jantung.
Baca juga: Bikin Wajah Cerah dengan Facial untuk Angkat Sel Kulit Mati
Risiko transplantasi hati yang paling serius adalah kematian.
Sekitar tujuh dari 100 pasien bisa meninggal dalam setahun setelah menjalani transplantasi hati.
Risiko kematian berbeda-beda pada setiap pasien.
Baca juga: Apa Penyebab Remaja Tumbuh Uban? Ini Kata Dokter dan Cara Mengatasinya
Risiko transplantasi hati ini lebih tinggi pada pasien yang lebih tua, dan pada mereka yang memiliki penyakit jantung, hati, pembuluh darah atau hati yang serius, serta mereka yang sebelumnya menderita kanker atau infeksi berat.
Demikianlah sederetan risiko dari transplantasi hati yang harus Anda pastikan kepada dokter.
Dokter bisa memberikan rekomendasi kepada Anda untuk mengurangi risiko dari prosedur medis ini.
Baca juga: Apa Saja Jenis Penyakit Hati? Ini Daftarnya yang Harus Diwaspadai...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.