Memiliki berat badan berlebih dan penggunaan obat steroid meningkatkan risiko ini terjadi.
Baca juga: 4 Gaya Hidup yang Bisa Jadi Penyebab Timbulnya Penyakit Hati
Pengobatan penyakit hati ini bisa memengaruhi fungsi ginjal Anda.
Risiko ini bisa memengaruhi hingga 40 dari 100 pasien.
Hingga 9 dari 100 pasien yang menjalani transplantasi hati mungkin memerlukan prosedur medis yang sama kedua kalinya (dikenal sebagai transplantasi ulang).
Hal ini sering kali disebabkan oleh kekambuhan penyakit.
Beberapa tubuh orang mengalami penolakan organ transplantasi berkepanjangan.
Kejadian ini memengaruhi 2 dari 100 pasien transplantasi hati.
Risiko penolakan paling tinggi terjadi dalam 6 bulan setelah transplantasi.
Namun, penolakan kronis dapat terjadi setelah 6 bulan.
Pasien transplantasi hati membutuhkan obat-obatan yang memiliki efek kuat.
Hal itu memiliki efek samping pada tubuh pasien. Misalnya, obat imunosupresan memiliki efek samping yang meningkatkan risiko infeksi dan beberapa kanker.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Hati yang Sudah Parah?
Orang yang menjalani transplantasi hati memiliki risiko tinggi terkena beberapa jenis kanker, terutama kanker kulit, limfoma, dan yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
Kanker merupakan penyebab utama penyakit dan kematian pada pasien transplantasi hati.
Setelah transplantasi hati, risiko kanker kulit sekitar 40 dari 100 pasien.
Risiko penyakit limfoproliferatif pascatransplantasi (PTLD), sejenis kanker sel darah putih, sekitar 2 hingga 4 dari 100.