Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2021, 20:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dokter Susanti
Divalidasi oleh:
Dokter Susanti

Dokter di Medical Center Kompas Gramedia

KOMPAS.com - Yodium merupakan unsur yang dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Tubuh tidak memproduksi yodium, jadi kadar yodium dalam tubuh bergantung pada asupan gizi seimbang.

Untuk memenuhi kebutuhan yodium, orang dewasa normalnya membutuhkan 150 mikrogram (mcg) per hari. Sedangkan, wanita hamil dan menyusui membutuhkan 200 mcg per hari.

Pemenuhan yodium diusahakan dengan santapan sehari-hari. Menurut Healthline, yodium terkonsentrasi dalam makanan seperti:

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Yodium

  • Ikan
  • Telur
  • Kacang-kacangan
  • Daging
  • Roti
  • Produk olahan susu
  • Rumput laut
  • Garam beryodium

Ibu hamil membutuhkan lebih banyak yodium. Oleh sebab itu, mereka cenderung mengalami kekurangan yodium jika tidak berusaha mengonsumsi makanan tinggi yodium.

Tidak terpenuhinya kebutuhan yodium bagi ibu hamil dapat menyebabkan pembesaran tiroid atau gondok, hipotiroidisme, dan cacat intelektual pada bayi serta anak-anak.

Kekurangan yodium juga kerap dialami oleh kaum vegetarian dan vegan.

Gejala

Yodium berpengaruh pada hormon tiroid yang menjaga banyak fungsi anggota tubuh.

Melansir Healthline, sekurangnya ada 10 gejala yang umum terjadi pada orang yang kekurangan yodium:

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Yodium Tinggi

  • Benjolan di leher
  • Rambut rontok
  • Peningkatan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Tubuh terasa lelah dan lemah
  • Merasa kedinginan
  • Masalah kehamilan
  • Kulit kering dan pecah-pecah
  • Gangguan menstruasi
  • Gangguan irama jantung
  • Penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir

Diagnosis

Guna mendiagnosis penyakit ini, dokter biasanya akan memilih salah satu dari empat cara yakni tes urin, tes darah, tes tempel yodium, dan tes kadar yodium dalam urine yang dikumpulkan selama 24 jam.

Metode yang paling umum digunakan adalah tes urin. Kendati demikian, dokter akan memutuskan cara paling aman dan efektif dengan melihat kondisi pasien.

Perawatan

Secara umum, orang yang terdiagnosis kekurangan yodium dapat memperbaiki masalah kesehatan dengan mengubah pola makan dan menambahkan suplemen.

Suplemen yodium yang mengandung kalium paling mudah diserap tubuh. Carilah suplemen yang mengandung kalium iodida dan kalium iodat.

Baca juga: 10 Gejala Kekurangan Yodium yang Perlu Diwaspadai

Tidak disarankan mengonsumsi suplemen lebih dari 150 mcg per hari. Suplemen dengan kadar tersebut dapat menyebabkan kelebihan yodium, yang juga berbahaya bagi tiroid.

Pada beberapa kasus, diperlukan penanganan khusus di rumah sakit berupa pemberian infus cairan, hormon tiroid, dan lainnya guna menstabilkan kondisi pasien.

Komplikasi

Melansir American Thyroid Association, pasien gondok umumnya memiliki tiroid yang terbiasa berusaha keras untuk mengambil, mengurai, dan menggunakan yodium dari makanan sehingga menimbulkan komplikasi atau efek samping.

Hal ini bisa dicegah jika diketahui lebih awal. Namun, jika diketahui setelah komplikasi muncul akan berisiko menjadi permanen.

Asupan yodium tetap harus dicukupi walaupun komplikasi akibat kekurangan yodium telah terjadi.

Hal ini berguna untuk mencegah memburuknya komplikasi yang telah terlanjur terjadi.

Asupan yodium haruslah cukup, tak kurang dan tak berlebih. Sebab selain kekurangan yodium, terlalu banyak yodium juga dapat menyebabkan masalah.

Kelebihan yodium terutama amat berisiko pada individu yang sudah memiliki masalah tiroid, seperti nodul, hipertiroidisme, dan penyakit tiroid autoimun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca tentang

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau