Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2021, 09:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah pernah kulit Anda terasa tertusuk, gatal, atau mati rasa secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas? Jika ya, mungkin Anda mengalami kondisi parestesia atau yang biasa disebut dengan kesemutan.

Kondisi ini terjadi ketika Anda secara tidak sengaja memberi tekanan pada saraf yang menyebabkan kesemutan pada bagian tubuh tertentu, khususnya pada tangan atau kaki.

Pada umumnya, kesemutan hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika Anda mengubah posisi tubuh.

Baca juga: Kaki dan Tangan Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

Namun, jika kesemutan terus berlanjut dan berkepanjangan, dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan.

Gejala

Berikut tanda-tanda atau gejala umum kesemutan menurut Medical News Today, yaitu:

  • Mati rasa
  • Kelemahan
  • Perasaan geli
  • Seperti tertusuk jarum atau gatal
  • Sakit atau nyeri seperti terbakar
  • Kulit terasa dingin atau panas

Sedangkan melansir Healthline, jika mengalami kesemutan kronis, kemungkinan Anda akan menerima rasa sakit yang menusuk akibat gangguan pada saraf.

Ini menyebabkan kecanggungan pada anggota tubuh yang mengalami kesemutan seperti sakit leher, sulit berjalan, dan kelemahan pada lengan atau tangan.

Penyebab

Kesemutan biasanya terjadi karena tekanan pada saraf atau sirkulasi darah yang buruk akibat tertidur atau duduk dengan anggota tubuh yang disilangkan terlalu lama.

Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kesemutan kronis dapat disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih

Berdasarkan Medical News Today, berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesemutan kronis, yaitu:

  • Trauma
  • Stroke
  • Efek samping pengobatan
  • Terpapar zat beracun
  • Tumor di sumsum tulang belakang atau otak
  • Tekanan darah tinggi
  • Gangguan saraf
  • Infeksi
  • Diabetes
  • Gangguan organ seperti ginjal atau hati
  • Kekurangan vitamin B dan E
  • Mendapatkan terlalu banyak vitamin D

Jika memiliki beberapa faktor di atas dan sering mengalami kesemutan yang sangat mengganggu aktivitas Anda, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut dan mencegah gangguan saraf yang fatal.

Diagnosis

Berdasarkan Healthline, berikut serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebab dan kondisi kesemutan Anda, antara lain:

  • Memeriksa riwayat kesehatan, membantu mendeteksi kondisi medis atau masalah kesehatan yang mendasari kesemutan
  • Tes darah, memeriksa kadar elektrolit, vitamin, hormon, dan zat kimia dalam darah
  • Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau MRI jika terdapat masalah dengan leher atau tulang belakang
  • Pemeriksaan fungsi saraf
  • Biopsi

Baca juga: Kenali Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Stroke

Bergantung pada hasilnya, mungkin Anda akan dirujuk ke dokter spesialis, seperti ahli saraf, ahli ortopedi, atau ahli endokrin untuk penanganan lebih lanjut.

Perawatan

Melansir Medical News Today, pilihan pengobatan untuk kesemutan tergantung pada penyebabnya.

Jika ada kondisi medis yang mendasari terjadinya gejala, maka mengobati kondisi tersebut juga dapat mengatasi kesemutan.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi kesemutan, antara lain:

  • Istirahat atau menghentikan aktivitas yang menyebabkan tekanan pada saraf
  • Terapi fisik,membangun kekuatan pada otot-otot di sekitar saraf
  • Obat-obatan resep dokter, menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan dan peradangan
  • Pembedahan, diperlukan jika perawatan lain tidak meredakan gejala dan untuk mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit

Pencegahan

Pada dasarnya, tidak ada cara khusus untuk menghindari kesemutan. Karena kondisi ini sangat berkaitan dengan aktivitas atau rutinitas sehari-hari.

Namun, melansir Healthline, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko kesemutan, yaitu:

Baca juga: Sering Kesemutan? Waspadai 5 Penyakit Berikut

  • Mempertahankan postur dan posisi tubuh yang baik
  • Menghindari cedera yang dapat terjadi karena mengangkat beban
  • Membatasi gerakan berulang
  • Istirahat yang cukup dan jangan memaksakan diri saat harus melakukan gerakan berulang
  • Olahraga ringan dan peregangan yang teratur

Jika Anda menderita kondisi medis atau masalah kesehatan tertentu, pemantauan dan pengelolaan penyakit yang cermat akan membantu menurunkan peluang Anda mengalami kesemutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau