KOMPAS.com - Kesemutan adalah sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya pada tangan dan kaki.
Kesemutan, atau dalam istilah medis disebut parestesia, merupakan kondisi yang tidak menyenangkan karena menyebabkan penderita sulit berjalan atau sekadar menggerakkan bagian tubuh.
Normalnya, orang mengalami kesemutan di kaki hanya beberapa kali dan sebagian besar bersifat sementara.
Baca juga: Sering Kesemutan? Waspadai 5 Penyakit Berikut
Namun dalam beberapa kasus, kesemutan di kaki dapat terjadi secara parah, berkala, bahkan kronis.
Hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi medis yang mendasarinya.
Merangkum Medical News Today dan Healthline, penyebab kesemutan atau parestesia berkaitan dengan kondisi yang disebut neuropati perifer.
Neuropati perifer merupakan penyakit akibat kerusakan pada sistem saraf perifer (saraf tepi), yang menyebabkan kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan kaki mengalami kesemutan:
Baca juga: Kenali Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Stroke
Kesemutan dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya terjadi pada tangan dan kaki.
Berikut beberapa gejala kesemutan:
Gejala tersebut umumnya terjadi dalam waktu singkat. Jika terjadi berkepanjangan maka bagian tubuh yang kesemutan akan menjadi kaku atau sulit digerakkan.
Gejala kesemutan yang lain mungkin akan berbeda tergantung dengan penyakit yang menyertainya.
Melansir Healthline, penyebab kesemutan dapat didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan, seperti:
Baca juga: Kaki dan Tangan Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?
Dikarenakan terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan kesemutan maka pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab gejala penderita.
Misalnya, kesemutan karena diabetes maka dokter akan memberikan obat untuk mengendalikan kadar gula darah, seperti insulin dan perubahan gaya hidup.
Bagi penderita kesemutan akibat kekurangan vitamin maka dokter akan memberikan suplemen vitamin sesuai memenuhi kebutuhan tubuh.
Pada penderita kesemutan akibat gagal ginjal, dokter mungkin akan melakukan hemodialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal.
Sedangkan bagi penderita kesemutan akibat hipertensi maka dokter akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah.
Dokter juga akan memberikan terapi fisik untuk meredakan kompresi atau tekanan saraf tulang belakang sehingga dapat mengembalikan gerakan normal pada kaki.
Kesemutan dapat muncul secara tiba-tiba sehingga sulit untuk mencegahnya terjadi.
Namun, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi mengalami kesemutan, di antaranya:
Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.