Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 15:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri sendi menjadi kondisi yang paling sering dikeluhkan banyak orang, terutama pada orang tua atau berusia lanjut.

Kondisi ini, sering dianggap terjadi karena aktivitas fisik berlebih. Namun, sebenarnya terdapat berbagai kondisi yang dapat menyebabkan nyeri sendi.

Salah satu penyebab dari nyeri sendi adalah terjadinya pengapuran pada persendian.

Kondisi ini dapat terjadi secara alami seiring bertambahnya usia sehingga sering kali tidak disadari karena tidak menimbulkan gejala atau rasa sakit.

Baca juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan dan Kekuatan Tulang

Namun, sebenarnya kondisi ini dapat menyebabkan penyakit lain, yaitu osteofit atau taji tulang.

Osteofit merupakan benjolan tulang yang muncul di sekitar persendian atau tempat bertemunya dua tulang.

Hal ini akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri dan kekakuan pada persendian jika taji tulang bergesekan dengan tulang lain atau menekan saraf.

Osteofit sering terjadi pada persendian yang menunjukkan tanda-tanda degenerasi (penurunan), termasuk radang sendi atau osteoartritis.

Osteofit dapat tumbuh pada tulang apa saja tetapi paling sering ditemukan pada:

  • Leher
  • Bahu
  • Lutut
  • Punggung bawah
  • Jari atau jempol kaki
  • Kaki atau tumit

Gejala

Merangkum Web MD dan National Health Service Wales, osteofit tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, taji tulang dapat menyebabkan masalah ketika:

  1. Bergesekan dengan tulang atau jaringan lain
  2. Membatasi ruang gerak tulang dan sendi
  3. Menekan saraf di dekatnya

Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya

Berikut beberapa gejala yang muncul ketika osteofit menyebabkan masalah:

  • Nyeri pada sendi yang terkena
  • Rasa sakit atau kekakuan ketika mencoba menekuk atau menggerakkan sendi yang sakit
  • Kelemahan, mati rasa, atau kesemutan di lengan atau kaki ketika taji tulang menekan saraf di tulang belakang
  • Kejang otot, kram, atau kelemahan
  • Tampak benjolan pada bawah kulit, terutama di tangan dan jari
  • Meski jarang, taji tulang yang menekan saraf tertentu di tulang belakang dapat menyebabkan penderita kesulitan mengendalikan kandung kemih

Gejala mungkin akan memburuk saat melakukan berolahraga atau mencoba menggerakkan sendi yang terkena.

Penyebab

Mengutip Verywell Health, osteofit dapat terbentuk sebagai respons tubuh terhadap kelainan di sekitar persendian.

Penyebab paling umum adalah osteoartritis, yaitu suatu kondisi di mana bantalan alami antara sendi dan tulang rawan aus atau mengalami kerusakan secara bertahap.

Ketika bantalan tulang rawan menipis dan tulang menjadi semakin terbuka maka tubuh akan merespons dengan peradangan dan perubahan pada struktur di sekitar sendi.

Tubuh akan membentuk endapan kalsium untuk memperbaiki dirinya sendiri atau membentuk kembali tulang yang rusak atau terkikis.

Pertumbuhan tulang inilah yang disebut taji tulang atau osteofit.

Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Sendi

Osteofit pada tulang belakang dapat disebabkan ankylosing spondylitis, yaitu radang sendi yang secara khusus memengaruhi tulang belakang.

Diagnosis

Melansir Web MD, osteofit yang tidak menimbulkan gejala sering kali ditemukan saat penderita melakukan rontgen atau tes lain untuk kondisi yang berbeda.

Untuk mendiagnosis osteofit dokter akan melakukan anamnesis, untuk mengetahui gejala yang dirasakan penderita.

Dokter juga melihat riwayat kesehatan penderita untuk mengetahui kemungkinan kondisi lain yang menyebabkan nyeri sendi.

Selain itu, dokter juga melakukan pemeriksaan fisik pada area sekitar sendi yang bermasalah untuk menilai kekuatan otot dan rentang gerak pasien, serta memeriksa benjolan.

Terdapat beberapa tes pencitraan yang digunakan dokter untuk mendiagnosis osteofit, yaitu:

  1. CT scan, untuk melihat secara jelas dan lebih detail kondisi tulang, sendi, dan jaringan yang terkena osteofit
  2. Rontgen, untuk mengetahui perubahan pada struktur tulang dan keberadaan tulang taji
  3. MRI, untuk memeriksa jaringan halus
  4. Tes elektro konduktif, untuk mengetahui tingkat kerusakan atau cedera yang disebabkan osteofit pada saraf tulang belakang

Perawatan

Dilansir dari Verywell Health, berikut beberapa pengobatan untuk meringankan gejala osteofit:

Baca juga: Diabetes Bisa Sebabkan Gangguan Sendi, Kok Bisa?

  1. Obat-obatan yang dapat mengurangi gejala peradangan dan rasa nyeri, seperti:
    a. paracetamol
    b. Ibuprofen
    c. naproxen
    d. kortikosteroid, dapat dalam bentuk oral maupun melalui suntikan langsung ke dalam sendi yang mengalami peradangan
  2. Istirahat cukup
  3. Kompres dingin, untuk mengurangi pembengkakan
  4. Fisioterapi, latihan fisik dan peregangan dapat memperkuat otot-otot di sekitar persendian dan meningkatkan fleksibilitas, serta mengurangi rasa sakit
  5. Operasi
    untuk menghilangkan taji tulang atau osteofit yang menekan saraf tertentu sehingga penderita merasakan nyeri hebat dan tidak dapat bergerak bebas

Pencegahan

Dikutip dari Cleveland Clinic, osteofit tidak dapat dicegah tetapi terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko terbentuknya taji tulang, di antaranya:

  1. Terapkan gaya hidup sehat
  2. Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi
  3. Pertahankan berat badan ideal untuk mengurangi beban tulang dan sendi
  4. Menjaga postur tubuh tetap benar, misalnya ketika berdiri atau duduk
  5. Cegah cedera sendi dengan melakukan peregangan dan menggunakan teknik latihan yang aman. Jangan berlebihan
  6. Gunakan sepatu dengan ukuran kaki yang pas
  7. Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, untuk menjaga kesehatan tulang
  8. Lakukan olahraga fisik secara rutin agar kekuatan tulang tetap terjaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com