KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa nyeri, sakit, atau tidak nyaman setelah mengonsumsi es krim atau sup panas? Jika ya, kemungkinan Anda memiliki gigi yang sensitif.
Rasa nyeri yang muncul merupakan respon gigi terhadap rangsangan tertentu atau justru menjadi pertanda dari masalah gigi lainnya yang lebih serius.
Oleh karena itu, gigi sensitif dapat terjadi pada siapa saja dengan tingkat keparahan yang berbeda.
Baca juga: Kerap Bikin Ngilu, Ini 5 Cara Atasi Masalah Gigi Sensitif
Beberapa orang secara alami memiliki gigi yang lebih sensitif karena memiliki enamel atau lapisan terluar gigi yang lebih tipis.
Berdasarkan Dental Health, enamel dapat terkikis dan menyebabkan gigi sensitif karena faktor-faktor berikut:
Selain itu, kondisi lain seperti Gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebabkan gigi sensitif akibat asam naik dari lambung dan kerongkongan.
Melansir Healthline, berikut jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gigi sensitif, seperti:
Baca juga: Mengenali Penyebab Gigi Sensitif dan Cara Mengatasinya
Merangkum Healthline dan WebMD, Anda dapat melakukan perawatan rumahan pada kondisi gigi sensitif yang ringan, dengan cara:
Namun, segera hubungi dokter jika gigi sensitif Anda sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan rumahan.
Karena setelah dokter melakukan diagnosis dan menemukan masalah yang mendasarinya, terdapat beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengatasi gigi sensitif, termasuk:
Meskipun gigi sensitif merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi, akan lebih baik bagi Anda untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik dan benar, serta rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan.
Baca juga: Apakah Covid-19 Memengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.