Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2021, 12:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amnesia adalah kondisi untuk menggambarkan hilang ingatan.

Gejalanya termasuk kebingungan, linglung, dan ketidakmampuan untuk mengenali wajah atau tempat yang dikenali sebelumnya.

Satu hal yang perlu diketahui, kondisi seseorang yang melupakan identitas pribadi akibat amnesia seperti di film bukan kasus yang umum pada kasus medis di dunia nyata.

Baca juga: Amnesia: Jenis, Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Orang dengan amnesia atau sindrom amnestik dapat mengetahui diri mereka siapa.

Namun, penderita dapat mengalami kesulitan memahami dan membentuk ingatan terkait suatu informasi yang baru.

Beberapa penyebab amnesia sementara dapat termasuk:

  • gegar otak
  • penyakit parah dan demam tinggi
  • stres emosional
  • beberapa obat-obatan
  • terapi kejang listrik.

Gejala

Dua ciri utama amnesia, yaitu:

  • kesulitan mempelajari informasi baru setelah timbulnya amnesia (anterograde amnesia)
  • kesulitan mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang sebelumnya dikenal (amnesia retrograde).

Secara lebih spesifik, beberapa jenis amnesia lain dan gejalanya adalah sebagai berikut:

  • amnesia pascatrauma: amnesia yang terjadi segera setelah cedera kepala yang signifikan
  • amnesia global transien: sindrom sementara saat seseorang mengalami amnesia retrograde dan anterograde secara tiba-tiba, dapat berlangsung hingga 24 jam
  • amnesia disosiatif atau psikogenik: gangguan kesehatan mental saat seseorang mengalami amnesia setelah trauma yang signifikan. Tubuh secara tidak langsung memberi respons terhadap trauma dengan memblokir informasi dan insiden traumatis dari ingatan.

Baca juga: Awas, Stres Berat Bisa Sebabkan Hilang Ingatan

Penyebab

Kehilangan memori dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:

  • cedera kepala
  • penyakit parah
  • demam tinggi
  • kejang
  • kejutan emosional atau histeria
  • kerusakan otak terkait alkohol
  • obat-obatan tertentu, seperti barbiturat atau heroin
  • anestesi umum
  • terapi kejang listrik
  • pukulan
  • stroke iskemik transien (stroke mini)
  • penyakit alzheimer
  • operasi otak.

Diagnosis

Diagnosis terkait amnesia dapat dibuat oleh dokter, khususnya neurologis atau ahli saraf.

Dokter akan bertanya terkait ingatan yang hilang dan gejala lain yang timbul.

Kerabat atau orang terdekat juga mungkin akan diminta untuk mengevaluasi terkait kondisi pasien.

Beberapa tes lain yang mungkin dilakukan, yaitu:

Baca juga: Memahami Penyebab Brain Fog atau Lupa Ingatan Mendadak pada Wanita

  • tes kognitif
  • MRI atau CT Scan
  • tes darah
  • tes kejang.

Perawatan

Penanganan amnesia berfokus untuk menangani masalah memori dan penyakit yang mendasari terjadinya kondisi tersebut.

Tidak ada obat khusus untuk amnesia. Namun, gejala akan mereda seiring kondisi otak yang membaik.

Rehabilitasi kognitif dapat menjadi salah satu opsi untuk mengatasi terjadinya amnesia.

Rehabilitasi kognitif dapat melibatikan:

  • strategi organisasi (menggunakan papan tulis untuk mencatat tanggal, janji, atau informasi penting)
  • kompensasi teknologi (menggunakan bantuan gawai sebagai pengingat untuk tugas rutin dan sebagainya).

Tingkat kesuksesan perawatan dapat bervariatif.

Selain itu, terapi okupasi juga dapat membantu keluarga dan orang terdekat sebagai pengasuh penderita amnesia.

Pencegahan

Beberapa anjuran di bawah dapat menurunkan risiko tidak hanya amnesia, tapi juga cedera kepala, demensia, stroke, atau faktor penyebab kehilangan memori lainnya

  • membatasi penggunaan alkohol dan obat-obatan lain secara berlebih
  • menggunakan pelindung saat berkendara atau berolahraga untuk mencegah terjadinya gegar otak
  • tetap aktif (menyeimbangkan pekerjaan, hobi, istirahat, dan sebagainya dengan seimbang)
  • makan makanan bergizi
  • minum air putih cukup.

Baca juga: Mengenal Gejala Brain Fog, Gangguan Ingatan Penderita Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau