KOMPAS.com - Scleroderma adalah sekelompok penyakit langka yang melibatkan pengerasan dan pengencangan kulit dan jaringan ikat.
Pada beberapa orang, skleroderma hanya mempengaruhi kulit.
Namun pada banyak orang, skleroderma juga merusak struktur di luar kulit, seperti pembuluh darah, organ dalam, dan saluran pencernaan (skleroderma sistemik).
Baca juga: 3 Masalah Kulit yang Sering Dialami Pasien Cuci Darah
Tanda dan gejala bervariasi, tergantung pada jenis skleroderma yang dimiliki.
Scleroderma merupakan hasil dari kelebihan produksi dan akumulasi kolagen dalam jaringan tubuh.
Kolagen adalah jenis protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh, termasuk kulit.
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan produksi kolagen abnormal dimulai, tetapi sistem kekebalan tubuh dinilai berperan.
Kemungkinan besar, skleroderma disebabkan oleh beberapa kombinasi faktor seperti:
Menurut NHS, terdapat ada dua jenis utama skleroderma:
Tanda dan gejala skleroderma bervariasi, tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena, seperti:
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Serum Vitamin C bagi Kesehatan Kulit
Karena skleroderma dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan memengaruhi begitu banyak area tubuh yang berbeda, maka diagnosisnya menjadi sulit.
Setelah pemeriksaan fisik menyeluruh, dokter dapat menyarankan tes darah untuk memeriksa peningkatan kadar antibodi tertentu yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh.
Dokter juga dapat mengambil sampel kecil dari kulit yang terkena sehingga dapat diperiksa di laboratorium.
Tes darah dan tes pencitraan atau fungsi organ lainnya bisa diperlukan untuk membantu mendiagnosis adanya pengaruh pada sistem pencernaan, jantung, atau paru-paru.
Tidak ada pengobatan pasti untuk skleroderma.
Tujuan pengobatan hanya untuk meredakan gejala, mencegah kondisi semakin parah, mendeteksi, dan mengobati komplikasi.
Perawatan umum meliputi:
Baca juga: 7 Tips Memilih Sunsreen untuk Kulit Berminyak dan Cara Penggunaannya
Jika gejala parah, pembedahan dapat diperlukan.
Operasi atau pembedahan berupa pengangkatan benjolan keras di bawah kulit dan melonggarkan otot yang tegang.
Komplikasi scleroderma berkisar dari ringan hingga parah dan dapat memengaruhi:
Baca juga: 9 Ciri-ciri Kulit Sensitif yang Baik Dikenali
Meskipun tidak ada pedoman pencegahan khusus untuk skleroderma, tips berikut ini dapat membantu mengurangi risikonya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.