KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, munculnya bercak merah terang pada bagian putih dari bola mata (sklera) adalah hal yang mengkhawatirkan.
Kondisi ini merupakan gejala dari penyakit yang disebut perdarahan subkonjungtiva, yaitu pecahnya pembuluh darah kecil yang berada di bawah konjungtiva.
Konjungtiva adalah lapisan tipis dan bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan mata.
Baca juga: Nyeri Mata
Konjungtiva mengandung banyak pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke mata.
Perdarahan subkonjungtiva menyebabkan bercak merah pada bagian putih dari bola mata (sklera) karena konjungtiva tidak dapat menyerap darah dalam waktu yang cepat.
Meskipun tampak menakutkan, perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Inilah yang menyebabkan sering kali kondisi ini tidak disadari sampai penderita bercermin dan melihat bagian putih dari bola mata (sklera) berwarna merah.
Perdarahan subkonjungtiva dapat hilang tanpa penanganan khusus, dalam satu hingga dua minggu.
Mengutip All About Vision, gejala utama dari perdarahan subkonjungtiva adalah bercak atau bintik merah terang pada bagian putih dari bola mata (sklera).
Pada sebagian kasus, bercak kemerahan dapat meluas hingga menutupi seluruh bagian putih dari bola mata (sklera).
Seiring waktu, bercak merah tersebut akan memudar menjadi kekuningan karena mata telah menyerap darah.
Gejala lain yang mungkin dirasakan adalah mata terasa gatal atau ketidaknyamanan ringan pada mata.
Perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak menyebabkan gangguan penglihatan.
Baca juga: Konjungtivis (Mata Merah)
Merangkum Healthline dan Cleveland Clinic, penyebab perdarahan subkonjungtiva tidak selalu diketahui secara pasti.
Namun, terdapat beberapa tindakan yang menyebabkan pembuluh darah di mata pecah, yaitu:
Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami perdarahan subkonjungtiva, yaitu:
Dilansir dari WebMD, perdarahan subkonjungtiva dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata.
Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes pada Mata yang Perlu Diwaspadai
Dokter akan melakukan anamnesis mengenai riwayat kesehatan dan cedera yang pernah dialami penderita.
Kemudian, dokter akan mengukur tekanan darah penderita dan menggunakan slit lamp untuk melihat sklera dan jaringan di sekitar mata dengan jelas.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan tes darah untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan perdarahan, seperti gangguan pembekuan darah.
Mengutip Healthline, perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak memerlukan penanganan khusus.
Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hingga 14 hari. Secara bertahap bercak merah akan memudar menjadi kekuningan, hingga hilang sepenuhnya.
Dokter mungkin akan memberikan obat tetes air mata buatan untuk mengatasi ketidaknyamanan.
Jika perdarahan subkonjungtiva diduga dipicu oleh obat-obatan, seperti aspirin atau warfarin, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari obat tersebut sampai kondisi membaik.
Sedangkan pada kasus di mana perdarahan disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah maka dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Menurut Mayo Clinic, perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak menimbulkan komplikasi.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Namun, perdarahan yang disebabkan oleh cedera mata maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada komplikasi akibat cedera tersebut.
Dikutip dari All About Vision, terdapat beberapa cara untuk mencegah perdarahan subkonjungtiva, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.