Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2021, 11:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri perut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, salah satunya adalah cholangitis.

Cholangitis atau juga disebut dengan kolangitis, merupakan peradangan pada saluran empedu.

Saluran empedu adalah saluran yang membawa cairan empedu dari organ hati menuju kantong empedu dan usus.

Baca juga: Kenali Sakit Perut Sebelah Kanan Tanda Penyakit Kantong Empedu

Cairan empedu merupakan cairan kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati untuk membantu tubuh mencerna makanan dan menyerap lemak.

Cairan empedu umumnya bersifat steril sehingga ketika terjadi peradangan atau sumbatan yang menyebabkan cairan ini tidak dapat mengalir (statis), dapat menimbulkan infeksi.

Selain itu, peradangan atau sumbatan pada saluran empedu juga menyebabkan cairan empedu kembali ke hati (aliran balik) karena adanya penyempitan saluran.

Cholangitis dapat menyebabkan gangguan fungsi atau kerusakan hati dan masalah lainnya.

Sebagian jenis cholangitis bersifat ringan. Tetapi, pada sebagian kasus lainnya cholangitis dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan mengancam jiwa.

Gejala

Dikutip dari Medline Plus, gejala cholangitis ditandai dengan nyeri pada perut yang dapat muncul pada lokasi yang berbeda-beda.

Nyeri perut yang dirasakan penderita cholangitis biasanya terjadi pada perut bagian kanan atas yang mungkin hilang timbul.

Nyeri perut yang timbul umumnya terasa seperti kram, nyeri tumpul, atau tertusuk. Selain nyeri pada perut, terdapat beberapa gejala lain dari cholangitis, seperti:

  • Demam dan kedinginan
  • Mual dan muntah
  • Penyakit kuning atau jaundice, ditandai dengan kulit yang menguning
  • Urin berwarna gelap dan feses berwarna tanah liat karena saluran empedu tersumbat.

Baca juga: 10 Gejala Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Merangkum Medline Plus dan Hopkins Medicine, hingga saat ini penyebab cholangitis masih tidak diketahui secara pasti.

Namun, cholangitis sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi ketika saluran empedu tersumbat oleh sesuatu, seperti batu empedu atau tumor.

Infeksi pada saluran empedu juga dapat menyebar hingga ke hati. Selain itu, terdapat beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan cholangitis, yaitu:

  1. Gumpalan darah
  2. Penyempitan saluran empedu yang mungkin terjadi setelah prosedur operasi
  3. Pembengkakan pada pankreas
  4. Infeksi parasit, seperti cacing hati
  5. Infeksi dari darah (bakteremia)
  6. Efek samping prosedur medis, seperti endoskopi.

Faktor risiko

Dirangkum dari Patient Info dan Hopkins Medicine, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami cholangitis, seperti:

  1. Menderita penyakit autoimun, seperti radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD), yang terdiri dari dua penyakit, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease
  2. Memiliki riwayat batu empedu
  3. Mengidap HIV/AIDS
  4. Melakukan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio-Pancreatography (ERCP)
  5. Berusia 50 sampai 60 tahun.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Dikutip dari Hopkins Medicine, selain melakukan pemeriksaan fisik dan melihat riwayat kesehatan penderita, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  1. Tes darah
    Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah putih penderita sebagai gejala dari infeksi
  2. Tes atau uji fungsi hati
    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi organ hati
  3. Kultur darah
    Dilakukan untuk mengetahui apakah penderita memiliki infeksi dari darah (bakteremia)
  4. Ultrasonografi (USG)
    Menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk melihat organ di dalam perut, seperti hati, limpa, dan kantong empedu
  5. CT scan
    Pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyumbatan pada saluran empedu
  6. Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP)
    Melalui pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui keberadaan batu empedu pada saluran empedu
  7. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)
    Pemeriksaan ini dapat menggabungkan prosedur rontgen dengan endoskopi untuk menemukan masalah di hati, kantong empedu, saluran empedu, dan pankreas
  8. Percutaneous transhepatic cholangiography (PTCA)
    Dokter akan menyuntikkan zat pewarna kontras melalui kulit atau langsung ke saluran empedu untuk mengetahui kondisi saluran empedu

Perawatan

Melansir Healthline, metode penanganan cholangitis akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Batu Empedu Sakitnya di Mana?

Cholangitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk dikonsumsi selama 10 hari.

Berikut beberapa antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati cholangitis:

  1. Penisilin
  2. Seftriakson
  3. Metronidazol
  4. Siprofloksasin.

Dokter mungkin juga menyarankan penderita melakukan rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus, serta melakukan prosedur drainase (pembuangan) cairan empedu.

Selain itu, terdapat beberapa penanganan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi cholangitis, yaitu:

  1. Prosedur endoskopi
    Merupakan prosedur dengan menggunakan balon untuk membuka saluran empedu dan melancarkan aliran empedu
  2. Prosedur operasi
    Dokter mungkin memerlukan prosedur operasi untuk mengangkat batu empedu atau membuka saluran empedu yang tersumbat
  3. Transplantasi hati
    Pada kasus yang parah, penderita mungkin memerlukan transplantasi hati untuk mengganti hati yang rusak dengan hati donor.

Komplikasi

Merangkum Healthline dan Patient Info, penyakit ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:

Baca juga: 8 Gejala Kanker Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai

  1. Abses hati
  2. Gangguan pada hati, seperti terbentuknya jaringan parut pada hati (sirosis) yang dapat menyebabkan gagal hati dan meningkatkan risiko kanker hati
  3. Terbentuknya batu empedu
  4. Pembengkakan limpa karena sel darah merah yang menumpuk di dalam limpa
  5. Gagal ginjal
  6. Pembuluh darah pecah dan perdarahan akibat pembuluh darah yang melebar karena tekanan darah tinggi pada pembuluh darah di perut
  7. Sepsis atau infeksi darah
  8. Rheumatoid arthritis
  9. Gangguan tiroid
  10. Scleroderma.

Pencegahan

Dirangkum dari Healthline dan Medline Plus, hingga saat ini tidak ada cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini.

Melakukan pengobatan untuk mengatasi batu empedu, tumor, dan infeksi parasit atau bakteremia dapat mengurangi risiko terkena cholangitis.

Selain itu, pemasangan stent pada saluran empedu mungkin diperlukan untuk mencegah kekambuhan.

Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan berhenti merokok juga dapat meredakan gejala cholangitis, serta mencegah komplikasi.

Baca juga: 8 Komplikasi Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau